Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pejabat The Fed Yakin Suku Bunga Dipangkas Bulan Depan, Berapa Besar?

Pejabat The Fed mengatakan bank sentral AS akan memangkas suku bunga acuan pada pertemuan FOMC September mendatang, namun tidak merinci besarannya.
Bagian luar Gedung Dewan Federal Reserve Marriner S. Eccles di Washington, D.C., AS, 14 Juni 2022./REUTERS-Sarah Silbiger
Bagian luar Gedung Dewan Federal Reserve Marriner S. Eccles di Washington, D.C., AS, 14 Juni 2022./REUTERS-Sarah Silbiger

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Federal Reserve Bank San Francisco Mary Daly mengatakan kini saat yang tepat bagi bank sentral AS pantas untuk mulai memangkas suku bunga.

“Waktunya untuk menyesuaikan kebijakan sudah dekat,” kata Daly dikutip dari Bloomberg pada Selasa (27/8/2024) dalam sebuah wawancara dengan Michael McKee dari Bloomberg Television.

Pernyataan Daly serupa dengan komentar Gubernur The Fed, Jerome Powell, yang mengatakan pada simposium Jackson Hole pekan lalu bahwa dia telah memperoleh keyakinan bahwa inflasi berada di jalur kembali ke 2% dan sudah tiba waktunya untuk melakukan penyesuaian kebijakan.

Adapun, Daly menyebut masih terlalu dini untuk mengetahui jalur kebijakan yang tepat. Dia juga menolak mengatakan apakah dirinya akan mendukung penurunan suku bunga sebanyak 25 atau 50 basis poin pada pertemuan bank sentral 17-18 September mendatang. 

Dia menekankan bahwa The Fed harus menurunkan inflasi ke target 2%, namun dia dan rekan-rekannya juga akan berupaya mencegah kebijakan moneter ketat yang merugikan pasar tenaga kerja.

“Kami tidak ingin menempatkan diri kami dalam situasi di mana kami menerapkan kebijakan yang sangat restriktif terhadap perekonomian yang sedang melambat,” kata Daly.

Presiden Fed San Francisco mencatat bahwa ketika inflasi turun, suku bunga The Fed – yang telah berada pada level tertinggi dalam 23 tahun selama lebih dari setahun – memberikan tekanan yang semakin besar pada perekonomian. “Itu adalah resep untuk memperketat dan merugikan pasar tenaga kerja dan pertumbuhan,” katanya.

Meskipun pasar tenaga kerja belum menunjukkan tanda-tanda kemunduran, para pembuat kebijakan perlu memperhatikan berbagai indikator untuk memastikan perekrutan tenaga kerja tidak terhenti. Dia mengatakan, jika ada tanda-tanda kelemahan yang nyata, maka akan lebih tepat jika The Fed bersikap lebih agresif.

Pasar tenaga kerja telah melemah lebih dari yang diperkirakan selama beberapa bulan terakhir, dengan tingkat pengangguran meningkat menjadi 4,3% pada periode Juli. Pasar sekarang memperkirakan pemotongan sekitar 100 basis poin tahun ini. The Fed memiliki tiga pertemuan kebijakan yang tersisa pada tahun 2024.

Daly mengatakan dia tidak ingin menyatakan The Fed berada pada jalur netral karena masih terdapat ketidakpastian yang signifikan mengenai prospek perekonomian. Dia memperkirakan tingkat suku bunga netral bisa mencapai 1%, berdasarkan penyesuaian inflasi. 

“Jadi, bahkan ketika The Fed mulai menurunkan suku bunganya, ia akan tetap berada dalam wilayah pembatasan untuk beberapa waktu,” katanya.

Adapun, para ekonom memperkirakan angka inflasi yang dirilis minggu ini akan mendukung niat The Fed untuk menurunkan suku bunga pada bulan September.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper