Bisnis.com, JAKARTA — Executive Vice President PT Astra Honda Motor (AHM) Thomas Wijaya mengungkap bahwa faktor harga komoditas dan kinerja panen pada semester I/2024 turut memengaruhi gerak penjualan kendaraan.
Thomas menjelaskan bahwa terjadi penurunan harga beberapa komoditas pada semester pertama tahun ini, tetapi komoditas unggulan seperti batu bara tetap stabil. Hal itu turut berpengaruh pada permintaan kendaraan di sektor komoditas, maupun permintaan dari para pekerjanya.
Adapun, hasil panen pada kuartal I/2024 tercatat sedikit tertunda, sehingga panen terjadi pada kuartal II/2024. Hal itu pun turut memengaruhi permintaan kendaraan dari para pelaku di sektor pertanian.
Baca Juga
Menurut Thomas, penjualan motor hingga pertengahan tahun ini masih terbilang cukup baik, terutama di segmen menengah ke bawah. Dinamika harga komoditas hingga hasil panen memengaruhi daya beli, tetapi ada juga faktor program pemerintah untuk menggerakkan ekonomi, sehingga daya beli masyarakat tetap terjaga.
Hingga Juli 2024, penjualan motor di AHM hampir mencapai 3,7 juta unit. Angka itu tumbuh 2,5% dari periode yang sama tahun lalu.
Thomas berharap pada akhir 2024 pihaknya bisa meraih penjualan mendekati capaian tahun lalu, yakni 6,2 juta sampai 6,3 juta unit motor.
Salah satu upaya yang didorong AHM untuk mencapai target tersebut adalah dengan mempertahankan ketersediaan dari produk yang dibutuhkan pasar. Lalu, AHM juga mendorong beragam aktivitas dari jaringan dealer untuk menggaet konsumen.
"Ketiga, tentu jaringan, layanan kita tingkatkan layanan bengkel, spare part juga. Jadi kita ingin konsumen enggak cuman beli di depan mudah, senang, tetapi juga di setelah itu tentu after sales-nya juga mereka punya kemudahan," ujar Thomas pada Minggu (25/8/2024), dilansir dari Antara.
Thomas mengatakan bahwa saat ini Honda juga menggenjot penjualan motor listrik dengan meningkatkan performa motor, infrastruktur dan kualitas baterai, hingga kualitas layanan purna jual atau after sales.
Kisah berbeda terjadi pada penjualan mobil, yang berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencapai 74.160 unit hingga Juli 2024. Penjualan itu turun 7,9% secara tahunan.