Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan pembangunan pekerjaan fase I-2 Pelabuhan Patimban sedang berlangsung sampai dengan 2025 mendatang. Sementara pekerjaanfisik Fase I-1 Pelabuhan Patimban sudah selesai seluruhnya dan sudah beroperasi.
Budi Karya Sumadi mengatakan kini pekerjaan Pelabuhan Patimban telah masuk pekerjaan fase I-2 yang berupa car terminal dan container terminal 2 besera jasa konsultan dan supervisinya.
“Sedangkan pembangunan pelabuhan Patimban yakni pekerjaan fisik Fase I-1 berupa konstruksi terminal breakwater, seawall, dan pengerukan alur pelayaran serta jembatan penghubung sudah selesai seluruhnya dan sudah beroperasi," tutur Budi Karya dalam keterangan resmi, Rabu (21/8/2024).
Kondisi tersebut disampaikan saat tinjauan Budi Karya dan tim auditor BPK di Pelabuhan Patimban. Pimpinan Pemeriksaan Keuangan Negara I BPK RI Bidang Politik, Hukum, Pertahanan, dan Keamanan Nyoman Adhi Suryadnyana mengatakan Pelabuhan Patimban dapat menjadi contoh bagaimana suatu proyek yang dibangun dengan anggaran besar, namun tetap sesuai kaidah, baik kaidah akuntansi maupun fungsional pelabuhan.
Selain entry meeting, Menhub bersama tim auditor BPK juga meninjau Pelabuhan Patimban, salah satunya di area terminal kendaraan pelabuhan internasional. Di area tersebut Budi Karya turut menyaksikan aktivitas bongkar muat kapal ro-ro Dream Angle yang akan melakukan pengiriman kendaraan dari Patimban menuju Brunei Darussalam, Filipina, Jepang, Thailand, Singapura, Malaysia dan kembali ke Patimban.
Pada pemberitaan Bisnis sebelumnya, Pembangunan Pelabuhan Internasional Patimban yang menelan biaya investasi Rp43,22 triliun akan menopang kegiatan ekonomi pada tiga kawasan industri di Jawa Barat.
Baca Juga
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pembangunan Pelabuhan Patimban bertujuan untuk mengurangi biaya logistik dengan mendekatkan pusat produksi dari pelabuhan. Hal tersebut diharapkan berdampak pada penguatan ketahanan ekonomi.
Selain itu, Patimban juga diharapkan dapat membantu mengurangi tingkat kemacetan lalu lintas di Jakarta dengan adanya pembagian arus lalu lintas kendaraan yang langsung ke arah Patimban.