Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indef Pesimistis IKN jadi Fokus Pembangunan Pemerintahan Prabowo, Anggaran Minim

Dengan anggaran yang lebih kecil, Indef Pesimitis bahwa IKN akan menjadi prioritas Prabowo Subianto ke depan.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Plaza Seremoni Sumbu Kebangsaan di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, pada Rabu pagi, 14 Agustus 2024. Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Plaza Seremoni Sumbu Kebangsaan di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, pada Rabu pagi, 14 Agustus 2024. Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr.

Bisnis.com, JAKARTA – Institute for Development of Economics and Finance (Indef) memproyeksi mega proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara tak akan menjadi prioritas pembangunan pada masa pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto.

Peneliti Indef Izzudin Farras menjelaskan hal itu tercermin dari komitmen anggaran infrastruktur yang mencakup alokasi belanja IKN mengalami penurunan. 

“Itu mencerminkan prioritas anggaran. Di mana, setidaknya kalau di RAPBN turun maka bisa kita baca juga prioritas pembangunan [IKN] ke depan tak seperti IKN beberapa tahun terakhir,” tuturnya dalam Diskusi Publik, Minggu (18/8/2024).

Kendati demikian, Farras menyebut bahwa pembangunan IKN tetap akan berjalan meskipun tak semasif yang terjadi beberapa waktu belakangan. Pasalnya, anggaran yang digelontorkan sendiri juga jauh lebih sedikit.

“Mungkin masih lanjut tapi tak full capacity seperti beberapa tahun terakhir. Karena memang anggarannya cukup untuk turun jauh untuk tahun depan,” tambahnya.

Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang menjadi salah satu Kementerian teknis yang menangani pembangunan IKN mendapat pagu indikatif pada 2025 sebesar Rp75,63 triliun. 

Angka tersebut susut 50,5% jika dibandingkan dengan pagu TA 2024 yakni Rp149,74 triliun. Alhasil, hal itu berdampak pada alokasi belanja untuk pembangunan IKN yang relatif kecil. 

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian PUPR, Mohammad Zainal Fatah menyebut porsi yang digelontorkan PUPR untuk mendukung pembangunan infrastruktur IKN pada tahun depan hanya sebesar Rp4,13 triliun.

“Angkanya Rp4,13 triliun yang anggaran PUPR 2025 [untuk IKN] tidak tahu nanti apakah ada tambahan lagi kita gak tau,” jelasnya usai melakukan Konferensi Pers RAPBN 2025 di Jakarta, Jumat (16/8/2024). 

Padahal, pada 2024 Kementerian PUPR menganggarkan dukungan infrastruktur IKN sebesar Rp35,37 triliun. Artinya, porsi belanja untuk pembangunan IKN yang akan diguyurkan Kementerian PUPR turun 88,32% menjadi Rp4,13 triliun saja.

Namun demikian, Zainal menegaskan pagu anggaran mini tersebut emang kerap terjadi di masa transisi pemerintahan. Dia mengaku Kementerian PUPR juga mendapat alokasi anggaran yang tak jauh berbeda pada awal pemerintahan Presiden Jokowi menjabat.

Hal itu terjadi lantaran dalam rangka proses penyesuaian dengan program-program prioritas pemerintahan baru. Di mana, pada tahun ini Presiden dan Wapres terpilih mengutamakan pengadaan program ketahanan pangan dan energi.

“Tahun depan 2025 Kementerian PUPR telah dialokasikan sebesar Rp75,63 triliun. Ini kurang lebih sama dengan awal pemerintahan Pak Jokowi. Besaran alokasi ini tentu kita akan mengantisipasi dan dukung apa yang menjadi Asta Cita dari Presiden dan Wakil Presiden terpilih terutama pada ketahanan pangan dan energi,” pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Alifian Asmaaysi
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper