Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kondisi Terkini UMKM RI Usai TikTok Caplok Tokopedia

Kemenkop UKM buka-bukaan soal kondisi terkini UMKM di Indonesia usai TikTok mengakuisisi Tokopedia.
Warga mengakses aplikasi Tiktok di Jakarta. Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Warga mengakses aplikasi Tiktok di Jakarta. Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) buka-bukaan soal kondisi terkini UMKM usai TikTok mengakuisisi Tokopedia.

Staf Khusus Menkop UKM Bidang Pemberdayaan Ekonomi Kreatif, Fiki Satari, mengatakan bahwa hampir 80% ekonomi digital e-commerce di Indonesia saat ini dikuasai oleh platform asing usai TikTok mengakuisisi Tokopedia. Menurutnya, regulasi investasi di Indonesia masih sangat longgar terkait dengan platform e-commerce.

"Tokopedia sebetulnya dulu the best local platform sebelum diakuisisi, ada di posisi kedua untuk market share e-commerce," ujarnya dalam diskusi di KemenKopUKM, Jakarta, Selasa (6/8/2024).

Selain itu, Fiki juga melihat bahwa TikTok maupun Tokopedia masih dominan menjajakan dan mempromosikan produk impor di dalam platform tanpa mencantumkan nomor impor resmi. Menurutnya, pengawasan terhadap produk impor di dalam platform perlu dilakukan secara bersama-sama, baik pemerintah maupun masyarakat. 

Dia mengatakan pengawasan dibutuhkan untuk melindungi produk lokal dari gempuran produk impor yang dijual secara daring. Musababnya, data yang dihimpun oleh KemenKopUKM mendapati fakta bahwa 74% produk di e-commerce berasal dari impor.

"Tapi barang sekian banyak yang dijual [di e-commerce] sulit juga Kemenkop UKM sendirian yang ngecek, kita berharap ke depan ada komite khusus yang memang dibuat untuk ini," ucapnya.

Sementara itu, Direktur Utama Smesco Indonesia, Wientor Rah Mada, menegaskan bahwa UMKM tidak diuntungkan atas mergernya TikTok dengan Tokopedia. 

Senada dengan Fiki, Wientor pun mengatakan bahwa Shop Tokopedia yang merupakan perubahan wujud dari TikTok Shop usai bergabung ke Tokopedia hingga saat ini masih banyak mempromosikan produk impor. Bahkan, kata Wientor, sejumlah produk yang dipromosikan dalam program "Beli Lokal" oleh Shop Tokopedia ternyata bukan produk lokal, melainkan produk impor.

Wientor menegaskan, satu-satunya pihak yang paling diuntungkan dari bergabungnya TikTok dengan Tokopedia adalah pemilik saham. Sebaliknya, negara dan pekerja lokal justru dirugikan seiring adanya aksi pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 450 karyawan yang dilakukan Tokopedia usai diakuisisi oleh TikTok.

"Yang jadi pertanyaan adalah apakah akuisisi ini memberikan manfaat ? Saya pikir belum, sampai saat ini," tutur Wientor.

Untuk diketahui, Tokopedia mengumumkan bahwa pihaknya telah merampungkan migrasi TikTok Shop ke Shop Tokopedia sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 31 Tahun 2023 pada 27 Maret 2024.

Pihak Tokopedia-Tiktok pun telah melakukan pertemuan dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) pada 2 April 2024 yang membahas tentang perkembangan kolaborasi antara TikTok dan Tokopedia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Rachmawati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper