Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sandiaga Uno Bantah Isu Pembangunan Kasino di Bali

Wacana adanya pembangunan kasino di Bali dibantah oleh Menparekraf Sandiaga Uno
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno saat ditemui di Kantor Samuel Sekuritas, Jakarta, Rabu (10/7/2024). BISNIS/ Ni Luh Anggela.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno saat ditemui di Kantor Samuel Sekuritas, Jakarta, Rabu (10/7/2024). BISNIS/ Ni Luh Anggela.

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menegaskan bahwa tidak ada rencana pembangunan kasino bertaraf internasional di Bali.

“Yang kasino, nggak ada itu. Jadi langsung aja tegas kita jawab, tidak ada rencana seperti itu,” tegas Sandi dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Senin (5/8/2024).

Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf Nia Niscaya menambahkan bahwa pembangunan kasino di Indonesia sendiri dilarang dan telah diatur oleh undang-undang.

“Judi kasino pasti tidak [akan dibangun di Indonesia] karena secara undang-undang juga jelas itu sesuatu yang dilarang,” ujarnya.

Melansir CNA, Senin (5/8/2024), Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Provinsi Bali Agung Bagus Pratiksa Linggih mengusulkan pembangunan kasino bertaraf internasional di Bali.

Menurutnya, pembangunan kasino dapat menjadi salah satu sumber biaya pengelolaan sampah di Pulau Dewata. Mengingat, kata dia, untuk pengelolaan sampah saja pemerintah daerah (pemda) Bali membutuhkan sekitar Rp3 triliun untuk mengelola 100% sampah yang dihasilkan di Bali. Kebutuhan anggaran tersebut, tidak sebanding dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang hanya sekitar Rp4 triliun.

Selain itu, jika mengacu kepada Singapura, kehadiran kasino di Bali diyakini dapat meningkatkan PAD Bali.

“Kalau kita mengacu kepada Singapura, potensi pendapatan PAD yang akan diterima Bali itu bisa mencapai Rp12 triliun - Rp13 triliun per tahunnya. Itu baru dari sisi perjudiannya saja, belum lagi hotel, restoran, ekonomi di sekitar kasino, serta pajak dari pegawai-pegawai yang bekerja di kasino,” jelasnya. 

Dihubungi terpisah, Ketua Umum Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (Gipi) Hariyadi Sukamdani menilai bahwa masih banyak alternatif lain yang dapat dikembangkan di Bali selain kasino. 

Untuk menambah sumber dana pengelolaan sampah, Hariyadi menyebut bahwa Bali dapat mengembangkan wisata minat khusus yang terkait dengan alam seperti wisata bahari, kapal pesiar, hingga kegiatan olahraga.

Menurutnya, pembangunan kasino belum tentu berkontribusi besar terhadap perekonomian daerah. Apalagi, jika pembangunannya ditentang oleh masyarakat. 

“Ketimbang kita ngurusin satu kasino tapi kontroversi mulu, malah nggak jadi produktif,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (5/8/2024). 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ni Luh Anggela
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper