Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Berkat Tambang, Pertumbuhan Ekonomi Papua dan Nusa Tenggara Jadi yang Tertinggi

Papua dan Nusa Tenggara mencatatkan peningkatan pertumbuhan ekonomi secara signifikan pada kuartal II/2024.
Pekerja melakukan proses pencetakan feronikel di salah satu pabrik tambang milik Harita Nickel di Pulau Obi, Maluku Utara. / Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Pekerja melakukan proses pencetakan feronikel di salah satu pabrik tambang milik Harita Nickel di Pulau Obi, Maluku Utara. / Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Dua wilayah ini mencatatkan peningkatan pertumbuhan ekonomi secara signifikan pada kuartal II/2024 yang turut ditopang pertambangan, ketika secara nasional pertumbuhan ekonomi mencapai 5,05%.

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh.Edy Mahmud menyebut pertumbuhan ekonomi kuartal II/2024 di wilayah Bali dan Nusa Tenggara mencapai 6,84% (YoY) dengan kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar 2,84%. Adapun, pada kuartal yang sama tahun sebelumnya pertumbuhan ekonomi di Bali Nusra hanya tercatat sebesar 3,04% (YoY)

Selain itu, wilayah Maluku dan Papua juga mencetak pertumbuhan ekonomi di kuartal II/2024 hingga 8,45% (YoY) dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 2,7%. Pada kuartal II tahun lalu, pertumbuhan ekonomi wilayah Maluku dan Papua tercatat lebih rendah yaitu 6,17% (YoY).

Secara terperinci, penopang pertumbuhan ekonomi di wilayah Nusa Tenggara yaitu berasal dari sektor pertambangan dan penggalian; pertanian, kehutanan dan perikanan; serta perdagangan. Begitupun dengan pertumbuhan ekonomi di wilayah Maluku dan Papua, dominan disumbang oleh sektor pertambangan dan penggalian, serta industri pengolahan.

Edy menyebut, aktivitas pertambangan biji logam telah memberikan kontribusi besar pada pertumbuhan ekonomi di Nusa Tenggara Barat dan Papua.

"Di Nusa Tenggara Barat produksi konsentrat tembaga meningkat drastis dari periode sebelumnya, serta di Papua," ungkap Edy, Senin (5/8/2024).

Adapun, secara nasional, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II/2024 tercatat mencapai 5,05% (year-on-year/YoY). Pertumbuhan ekonomi kuartal II/2024 tumbuh 3,79% dari pergerakan kuartal I/2024. Namun, pada kuartal I/2024 pertumbuhan ekonomi masih lebih tinggi, yakni 5,11% (YoY).

Dari sisi lapangan usaha, industri pengolahan (manufaktur) telah tumbuh 3,95% (YoY) dan menyumbang 0,79% terhadap pertumbuhan ekonomi di kuartal II/2024 sebesar 5,05%.

Selanjutnya, diikuti oleh sektor konstruksi menyumbang andil 0,67% terhadap pertumbuhan ekonomi, sektor perdagangan menyumbang 0,63%, dan sektor telekomunikasi menyumbang 0,5% terhadap pertumbuhan ekonomi di kuartal II/2024.

Edy juga menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi kuartal II/2024 yang lebih rendah dari kuartal I/2024 sejalan dengan pola musiman pada tahun-tahun sebelumnya, bahwa kuartal kedua tumbuh lebih tinggi dari kuartal pertama. 

"Ditopang oleh aktivitas ekonomi domestik yang tetap kuat, ekonomi RI tumbuh stabil sebesar 5,08% pada semester I/2024," jelasnya.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II/2024 di setiap pulau. / dok. BPS
Pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II/2024 di setiap pulau. / dok. BPS


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper