Bisnis.com, JAKARTA - Salah satu orang terkaya di dunia Elon Musk mengkritik bank sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserve (The Fed) terkait dengan kebijakan suku bunga acuan.
Dilansir Reuters, Minggu (4/8/2024), Elon Musk mengatakan bahwa The Fed perlu memangkas suku bunga kebijakannya dan bank sentral AS itu dinilai 'konyol' karena belum melakukan pemangkasan hingga kini.
Hal itu disampaikan Elon Musk dalam komentarnya terhadap suatu postingan di X (dulunya bernama Twitter) usai data-data ekonomi AS dirilis pada minggu lalu dan menunjukkan pelemahan.
Pada akhirnya data-data itu menimbulkan kekhawatiran the Fed bakal menahan FFR dalam waktu lama. Kondisi ini juga diperkirakan bisa mendatangkan bahaya bagi ekonomi.
Sebelumnya, The Fed mempertahankan suku bunganya tetap pada level 5,25%-5,50%, tetapi membuka ruang penurunan pada pertemuan 17-18 September 2024.
Baca Juga
Para pelaku pasar bertaruh bahwa The Fed bakal memangkas suku bunga acuan dalam pertemuaan bulan depan.
Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan pada minggu lalu bahwa bank sentral bisa memangkas bunga acuan pada bulan depan jika ekonomi AS berada dalam jalur yang diharapkan.
Pernyataan itu dianggap sebagai sinyal The Fed untuk mengakhiri kebijakan mempertahankan suku bunga pada level tinggi untuk melawan inflasi yang telah berlangsung lebih dari dua tahun. Namun, di sisi lain The Fed saat ini juga berada di tengah masa kampanye pemilihan presiden AS.
Sebelumnya diberitakan, sinyal penurunan suku bunga The Fed pada September 2024 mempertimbangkan inflasi terus berlanjut sesuai dengan target 2% yang ditetapkan oleh bank sentral AS tersebut.
“Ada beberapa kemajuan lebih lanjut menuju tujuan [inflasi] 2% sesuai target,” ujar Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) seperti dikutip dari Reuters, Kamis (1/8/2024).
Dalam sebuah pernyataan di akhir pertemuan FOMC 30-31 Juli 2024, The Fed memang mempertahankan suku bunga acuan overnight pada kisaran 5,25%-5,50%.
Namun, bank sentral AS itu juga mengatur waktu untuk penurunan suku bunga pada pertemuan selanjutnya yang jatuh pada 17-18 September 2024. Pengumuman tersebut terjadi tujuh minggu sebelum pemilihan umum AS pada 5 November 2024. S
Sementara para pejabat The Fed mewaspadai tindakan apa pun yang dapat merusak pendekatan "non-politic-data" dalam menetapkan kebijakan moneter, penurunan inflasi AS yang stabil dalam beberapa bulan terakhir mendorong konsensus luas bahwa perang melawan inflasi hampir berakhir.