Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonom Beberkan Dampak Pembunuhan Pimpinan Hamas ke Sistem Keuangan RI

Pembunuhan pimpinan Hamas dan perang Israel vs Palestina ternyata berdampak ke sistem keuangan RI. Ini penjelasan ekonom.
Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, menyampaikan pidato dihadapan pendukungnya, belum lama ini.  Ismail Haniyeh tewas dibunuh Israel di Teheran, Iran dalam serangan pada Rabu (31/7/2024) pagi. Reuters/Mohammed Salem
Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, menyampaikan pidato dihadapan pendukungnya, belum lama ini. Ismail Haniyeh tewas dibunuh Israel di Teheran, Iran dalam serangan pada Rabu (31/7/2024) pagi. Reuters/Mohammed Salem

Bisnis.com, JAKARTA – Gejolak di Timur Tengah, khususnya pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, dinilai dapat kembali meningkatkan ketidakpastian global, termasuk berdampak pada perekonomian nasional.

Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet mengatakan stabilitas sistem keuangan relatif terjaga pada semester pertama 2024. 

Namun demikian, dia menilai ketidakpastian yang berpotensi meningkat kata dia dapat berdampak pada kondisi perekonomian dalam negeri di sisa tahun 2024.

“Misalnya konflik geopolitik di Timur Tengah belum terlihat akan selesai dalam waktu dekat. Apalagi kita tahu bahwa salah satu petinggi dari Hamas yang terbunuh kemarin bisa saja akan mengubah arah dari konflik geopolitik saat ini,” katanya kepada Bisnis, Jumat (2/8/2024).

Menurutnya, konflik geopolitik, terutama di Timur Tengah sangat erat hubungannya dengan perkiraan atau proyeksi harga minyak.  

Jika eskalasi dari konflik ini meningkat kembali, maka volatilitas harga minyak akan meningkat. Apalagi, kata Yusuf,  konflik geopolitik ini juga ikut mempengaruhi Iran sebagai salah satu negara produsen minyak.  

Yusuf menilai ketika harga komoditas terutama minyak terdampak, maka proyeksi yang sudah disusun sebelumnya dapat berubah, termasuk proyeksi terkait keputusan bank sentral Amerika Serikat untuk menurunkan suku bunganya yang diperkirakan terjadi pada September. 

“Saya kira periode ketidakpastian yang bisa mempengaruhi stabilitas ekonomi global dan pada muaranya stabilitas sistem keuangan di dalam negeri masih relatif tinggi, sehingga pemerintah perlu tetap waspada dan dalam kondisi siaga,” jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper