Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gaduh Roti Aoka Diduga Mengandung Zat Berbahaya, Pelanggan Beri Respons Beragam

Konsumen Roti Aoka memberikan respons beragam terhadap isu dugaan kandungan pengawet berbahaya di dalam roti langganan mereka.
Roti Aoka dijual di warung kelontong dengan harga Rp3.000 per bungkus punya masa simpan lebih panjang dibandingkan roti-roti pada umumnya/Bisnis-Dwi Rachmawati
Roti Aoka dijual di warung kelontong dengan harga Rp3.000 per bungkus punya masa simpan lebih panjang dibandingkan roti-roti pada umumnya/Bisnis-Dwi Rachmawati

Bisnis.com, JAKARTA - Konsumen Roti Aoka memberikan respons beragam terhadap isu dugaan kandungan pengawet berbahaya di dalam roti langganan mereka.

Adapun, Roti Aoka buatan PT Family Bakery Indonesia yang berbasis di Bandung ini tengah diterpa tudingan mengandung Sodium Dehydroacetate. Bahan pengawet itu disebut banyak dipakai untuk produk kosmetik hingga membuat masa simpan Roti Aoka lebih lama dibandingkan roti-roti pada umumnya.

Yuyun, seorang ibu rumah tangga, mengaku kaget usai mengetahui kabar Roti Aoka diduga mengandung pengawet Sodium Dehydroacetate yang tengah viral di media sosial. Menurut dia, sebelum kabar viral itu beredar, Roti Aoka menjadi favorit jajanan anak-anak untuk bekal sekolah.

"Kaget pastinya pas awal tahu, bocah-bocah suka beli katanya enak," ujar Yuyun saat ditemui Bisnis, Rabu (24/7/2024).

Mengetahui kabar dugaan Roti Aoka mengandung zat pengawet berbahaya, Yuyun berniat akan berhenti membeli sementara roti murah tersebut hingga ada kepastian keamanan dari pemerintah. Meskipun awalnya, Yuyun mengaku sempat bertanya-tanya ihwal tanggal kadaluwarsa Roti Aoka yang cenderung lama.

"Berusaha untuk enggak konsumsi dulu sih," ucapnya.

Ternyata, Roti Aoka sudah dipasarkan luas ke berbagai daerah di Indonesia. Putra, seorang pekerja di wilayah Halmahera, Maluku Utara mengaku mengetahui produk Roti Aoka.

Menurutnya, Roti Aoka banyak dijual di warung-warung di dekat tempat kerjanya. Roti Aoka di sana dijual Rp4.000 per bungkus, alias lebih mahal Rp1.000 dibandingkan harga jual di Bogor Rp3.000 per bungkus.

"Rasanya enak dan banyak yang makan, kadang stok di warung juga sampai habis," ujarnya saat dihubungi.

Dia mengaku tidak menyangka apabila Roti Aoka yang menjadi langganannya tengah diterpa isu kandungan zat berbahaya. Putra pun berencana bakal beralih mengonsumsi jenis roti lainnya yang banyak diproduksi oleh UMKM lokal.

"Makan yang lain sudah, banyak roti rumahan, banyak pedagang lokal yang jual kue pagi-pagi," ucapnya.

Sebaliknya, Tri seorang pelanggan Roti Aoka mengatakan, tidak terpengaruh dengan isu yang beredar. Menurutnya, dia telah mengonsumsi Roti Aoka sejak beberapa tahun lalu dan merasa baik-baik saja. Rasanya yang enak dan harga yang murah, kata dia, menjadi andalan untuk cemilan.

"Aman, dari dulu juga udah makan Roti Aoka," katanya.

Diberitakan Bisnis.com, Rabu (24/7/2024), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah melakukan uji sampel terhadap brand Roti Aoka yang produksi PT Indonesia Bakery Family (PT IBF). Pada 28 Juni 2024, BPOM telah mengambil sampel produk Roti Aoka dari peredaran dan melakukan pengujian. Menurut hasil pengujian, sampel Roti Aoka tidak mengandung Natrium Dehidroasetat.

“Hal ini sejalan dengan hasil inspeksi ke sarana produksi roti Aoka pada 1 Juli 2024 yang menunjukkan tidak ditemukannya Natrium Dehidroasetat di sarana produksi,” ungkap BPOM. 

Temuan BPOM ini sekaligus membantah isu yang sempat beredar bahwa Roti Aoka mengandung zat pengawet berbahaya. 

Sebelumnya, Head Legal PT IBF Kemas Ahmad Yani dalam klarifikasinya memastikan, penggunaan bahan pengawet kosmetik sebagai pengawet dalam produk roti adalah tidak benar. Dia menegaskan, produk Roti Aoka telah melewati pengujian oleh BPOM dan telah mendapat izin edar untuk seluruh variannya sebagaimana tercantum dalam kemasan produk. 

“Seluruh produk Roti Aoka tidak mengandung Sodium Dehydroacetate dan masa kedaluwarsa bukan 6 bulan,” kata Kemas dalam keterangan di Jakarta, Jumat (19/7/2024).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper