Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KEK Lintas Batas Malaysia-Singapura Hampir Disepakati, Ancaman untuk Batam?

Malaysia dan Singapura membentuk kawasan ekonomi bersama yang sebelumnya sempat diidamkan Indonesia melalui rintisan kawasan FTZ Batam-Bintan.
Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong dan PM Malaysia Anwar Ibrahim berjabat tangan dalam upacara untuk memperingati selesainya bentang penghubung untuk pembangunan proyek penghubung Johor Bahru - Singapura Rapid Transit System (RTS) yang menghubungkan jembatan laut antara Malaysia dan Singapura di Selat Johor, 11 Januari 2024./Reuters/Kantor Perdana Menteri Malaysia
Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong dan PM Malaysia Anwar Ibrahim berjabat tangan dalam upacara untuk memperingati selesainya bentang penghubung untuk pembangunan proyek penghubung Johor Bahru - Singapura Rapid Transit System (RTS) yang menghubungkan jembatan laut antara Malaysia dan Singapura di Selat Johor, 11 Januari 2024./Reuters/Kantor Perdana Menteri Malaysia

Bisnis.com, JAKARTA - Malaysia mengumumkan hampir mencapai kesepakatan dengan Singapura untuk mengembangkan kawasan ekonomi khusus (KEK) lintas batas pertama di Asia Tenggara. Menteri Ekonomi Malaysia Rafizi Ramli mengungkapkan beberapa isu akhir telah dilakukan dalam pembicaraan bilateral dengan Singapura.

"Kedua pihak seharusnya dapat menandatangani kesepakatan dan meresmikan zona tersebut pada September [2024]," kata Rafizi dalam pengarahan di Kuala Lumpur, Rabu (10/7/2024), seperti dikutip dari Bloomberg.

Kepala Menteri Johor Onn Hafiz Ghazi menambahkan susunan geografis kawasan tersebut hampir rampung. Sebelumnya, Malaysia dan Singapura telah menandatangani nota kesepahaman untuk mengembangkan kawasan ekonomi ini pada Januari 2024. Tujuan utama KEK ini adalah memungkinkan pergerakan barang dan orang yang bebas antara negara bagian Johor yang kaya sumber daya dan Singapura yang terbatas lahan.

Rafizi mengatakan penandatanganan kesepakatan akan dilakukan sebelum pertemuan tahunan para pemimpin yang dijadwalkan pada akhir tahun ini, yang melibatkan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dan Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong. Malaysia menyelesaikan proposalnya pada Mei 2024 dan sedang menunggu tanggapan dari Singapura.

Johor dan Singapura sudah berbagi perbatasan darat tersibuk di dunia, dengan ratusan ribu warga Malaysia yang tinggal di Johor bepergian ke Singapura untuk bekerja setiap hari. "Malaysia sedang menyusun insentif fiskal bagi perusahaan-perusahaan di KEK, yang akan diumumkan dalam pidato anggaran," tambah Rafizi.

Pengarahan oleh Rafizi dan Onn Hafiz dilakukan setelah forum investasi yang diselenggarakan oleh Kementerian Ekonomi dan Pemerintah Daerah Johor. Eksekutif dari berbagai bisnis seperti elektronik, keuangan, pariwisata, dan sektor lainnya menghadiri pertemuan tersebut. Federasi Bisnis Singapura dijadwalkan mengadakan forum tentang KEK pada Kamis (11/7/2024) yang ditujukan untuk calon investor, dengan Kementerian Perdagangan Singapura juga hadir. Namun, Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura belum memberikan komentar.

Johor telah menarik investasi menjelang pembentukan zona ekonomi ini, termasuk investasi pusat data dari Microsoft Corp. dan Nvidia Corp. berkat booming global dalam kecerdasan buatan. ChemOne dari Singapura juga sedang membangun kompleks energi besar di pusat petrokimia Pengerang, yang diusulkan menjadi bagian dari zona tersebut.

Johor diperkirakan akan menjadi penerima manfaat utama dari rencana kereta api cepat antara Kuala Lumpur dan Singapura. Pemerintah Malaysia saat ini mempertimbangkan proposal dari beberapa kelompok swasta untuk proyek tersebut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper