Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bitcoin Anjlok ke Bawah US$59.000, Gara-gara Drama Biden dan Kasus Mt. Gox

Harga Bitcoin menurun mendekati level terendah sejak Februari 2024, dipicu oleh drama politik AS dan kasus Mt. Gox
Ilustrasi Bitcoin. Reuters
Ilustrasi Bitcoin. Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Harga Bitcoin mencatat penurunan harian ketiga berturut-turut, mendekati level terendah sejak Februari 2024. Penurunan ini dipicu oleh drama politik di Amerika Serikat (AS) dan potensi penjualan oleh kreditor atas kegagalan bursa Mt. Gox.

Bitcoin, mata uang kripto terbesar, anjlok sebanyak 2,7% pada Kamis (4/7/2024) sebelum memangkas penurunan menjadi 1% lebih rendah pada US$58.880 pukul 1:30 siang di Singapura, atau 12.30 WIB. Token yang lebih kecil, seperti Solana dan Dogecoin juga merosot.

Berdasarkan data CoinMarketCap pada pukul 15.00 WIB, Bitcoin terpantau berada di level $58.169,22 pada Kamis hari ini (4/7)

Investor global sedang memprediksi dampak jika Presiden Joe Biden menanggapi seruan untuk mundur dari pencalonan kembali. Munculnya kandidat Demokrat yang lebih kuat bisa menyulitkan Donald Trump dari Partai Republik, yang agendanya lebih memihak industri kripto. 

Di lain sisi, administrator Mt. Gox sedang mengembalikan lebih dari 137.000 Bitcoin kepada kreditor secara bertahap. Pedagang belum tahu berapa banyak dari US$8 miliar yang akan dijual, sementara mereka juga mempertimbangkan risiko penjualan Bitcoin yang disita oleh pemerintah AS dan Jerman.

"Kemungkinan kandidat Demokrat yang lebih kuat menggantikan Biden yang mungkin tidak pro-kripto merupakan salah satu faktornya," Jelas salah satu pendiri dana lindung nilai Digital Asset Capital Management, Richard Galvin, seperti dikutip dari Bloomberg, Kamis (4/7/2024).

Dia berpendapat alasan yang lebih besar dalam jangka pendek untuk pelemahan Bitcoin adalah dampak dari Mt. Gox dan penjualan pemerintah. 

Diketahui, penambang Bitcoin terus menghadapi tekanan finansial akibat halving April 2024 lalu yang berdampak berkurangnya token baru yang mereka terima. Sebagian penambang kemudian merespons dengan menjual sebagian inventaris token mereka.

“Bitcoin terus berjuang melawan tekanan jual dari para penambang,” tutur penulis buletin Crypto Is Macro Now Noelle Acheson.

Sentimen The Fed 

Sentimen di pasar kripto kini juga bisa berubah cepat, misalnya jika data ekonomi AS yang lebih lemah memicu harapan kebijakan moneter Federal Reserve (The Fed) yang lebih longgar. Persetujuan ETF AS yang berinvestasi di Ether juga bisa mengangkat sentimen.

Penafsiran politik AS juga bisa berubah. CIO Bitwise Asset Management Inc., Matt Hougan, berargumen bahwa pergantian potensial di jajaran atas Demokrat mungkin bisa “berakhir di tempat yang lebih baik untuk kripto”.

Dia berpendapat bahwa sikap AS terhadap aset digital telah lebih membaik secara keseluruhan dalam setahun terakhir. 

Para spekulan kini tengah memantau grafik Bitcoin untuk melihat apakah level teknis yang diawasi ketat bertahan atau mereda. 

Bitcoin kini juga ditutup di bawah rata-rata harga enam bulan. Menurut data yang dikumpulkan Bloomberg, jika sejarah menjadi acuan, maka pelanggaran semacam hal ini menandakan lebih banyak kerugian.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper