Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sri Mulyani Minta Restu DPR Suntik Hutama Karya hingga KAI Total Rp6,1 Triliun

Sri Mulyani meminta pendalaman ke DPR terkait penyertaan modal negara (PMN) tunai ke 5 BUMN, dari Hutama Karya hingga KAI.
Menkeu Sri Mulyani Indrawati dalam Konferensi Pers terkait Kondisi Fundamental Ekonomi Terkini dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025, Senin (24/6/2024).
Menkeu Sri Mulyani Indrawati dalam Konferensi Pers terkait Kondisi Fundamental Ekonomi Terkini dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025, Senin (24/6/2024).

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengajukan penggunaan cadangan pembiayaan investasi untuk perusahaan pelat merah negara, seperti PT Kereta Api Indonesia (Persero) hingga PT Hutama Karya (persero) senilai Rp6,1 triliun. 

Sri Mulyani meminta pendalaman kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) terhadap pembiayaan investasi alias penyertaan modal negara (PMN) tunai kepada lima Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berasal dari pos cadangan pembiayaan investasi. 

“Cadangan pembiayaan investasi Rp13,67 triliun. Pada hari ini kami mengajukan penggunaan hanya sebesar Rp6,1 triliun,” ujarnya dalam Pengantar Pendalaman Penyertaan Modal Negara (PMN) APBN Tahun Anggaran 2024 di DPR, Senin (1/7/2024). 

Bendahara Negara menjelaskan kelima BUMN tersebut terdiri dari PT Kereta Api Indonesia (Persero) senilai Rp2 triliun dan PT Industri Kereta Api (Persero) Rp965 miliar. 

Kemudian pemerintah akan menggunakan cadangan pembiayaan investasi untuk PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) senilai Rp500 miliar, PT Hutama Karya (Persero) Rp1 triliun, serta Badan Bank Tanah Rp1 triliun. 

Bukan hanya itu, Sri Mulyani mengungkapkan pemerintah juga akan mengalokasikan Rp635 miliar untuk kewajiban penjaminan. 

“Kami melakukan alokasi kewajiban penjaminan Rp635 miliar. Ini mencadangkan dana untuk penjaminan kalau sampai terjadi kewajiban,” lanjutnya. 

Pada dasarnya, pemerintah mengalokasikan pembiayaan investasi atau PMN baik tunai maupun nontunai senilai Rp176,2 triliun dalam APBN 2024. 

PT Hutama Karya (Persero) menjadi perusahaan yang mendapatkan suntikan modal paling besar, yakni Rp18,6 triliun untuk tahun ini. Angka tersebut belum termasuk tambahan PMN yang bersumber dari cadangan pembiayaan investasi senilai Rp1 triliun. 

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir pada awal Juni lalu melaporkan kepada DPR telah bernegosiasi dengan Kementerian Keuangan terkait dengan PMN melalui cadangan investasi APBN 2024 senilai Rp13,6 triliun.

BUMN yang diusulkan meraih PMN 2024 dari alokasi pembiayaan cadangan investasi adalah PT Kereta Api Indonesia (Persero) sebesar Rp2 triliun, PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA sebesar Rp1 triliun, dan HK sebesar Rp1,6 triliun.

Selain itu, PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni dan PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) alias IFG masing-masing diusulkan meraih Rp3 triliun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper