Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah melaporkan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara mencapai Rp5,5 triliun sepanjang Januari hingga Mei 2024.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam paparannya menunjukkan bahwa realisasi hingga menjelang penggunaan IKN pada 17 Agustus mendatang baru mencapai 13,7% dari pagu anggaran tahun ini.
“Tahun ini Rp5,5 triliun itu sudah dibelanjakan hingga Mei dari pagu tahun ini yang sebesar cukup signifikan yaitu Rp40 triliun,” ujarnya dalam konferensi pers APBN Kita, Kamis (27/6/2024).
Sri Mulyani menjelaskan secara total, pemerintah telah mengeluarkan belanja senilai Rp32,5 triliun untuk pembangunan IKN pada 2022 dan 2023.
Sementara pada 2024 ini, Sri Mulyani menganggarkan Rp40 triliun untuk pembangunan ibu kota baru tersebut. Secara total, mencapai Rp72,5 triliun.
“Belanja untuk 3 tahun hingga kita harapkan IKN sudah bisa untuk digunakan Nanti pada tanggal 17 Agustus [2024],” lanjutnya.
Baca Juga
Secara perinci, penyaluran anggaran IKN dalam APBN terbagi menjadi dua, yakni klaster infrastruktur dengan pagu Rp36,7 triliun dan klaster noninfrastruktur dengan pagu Rp3,3 triliun.
Realisasi klaster infrastruktur tercatat mencapai Rp3,4 triliun hingga Mei 2024, utamanya pembangunan kawasan Istana Negara, kawasana Kemenko dan kementerian lain serta gedung OIKN.
Kemudian pembangunan tower rumah susun ASN dan pertahanan keamanan (hankam) maupun rumah tapak bagi menteri dan Rumah Sakit IKN.
Anggaran Rp3,4 triliun ini juga untuk pembangunan jalan tol, jembatan, bandara VVIP, dan penyempurnaan kawasan Bendungan Sepaku Semoi.
Untuk anggaran klaster noninfrastruktur telah tersalurkan untuk perencanaan, koordinasi, dan penyiapan pemindahan IKN. Selain itu, untuk laporan dan rekomendasi kebijakan K/L, pemetaan, pengamanan oleh Polri, serta operasional OIKN.
Membandingkan dengan realisasi bulan lalu, Sri Mulyani mencantumkan anggaran untuk IKN dalam APBN tahun ini senilai Rp39,8 triliun. Sementara pada konferensi pers hari ini, dirinya menuturkan anggaran senilai Rp40 triliun. Meski demikian, kenaikan anggaran senilai Rp0,2 triliun tersebut tidak dijelaskan dalam konferensi pers tersebut.