Bisnis.com, JAKARTA — Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati membeberkan perseroan bakal menambah portofolio blok minyak dan gas (migas) baru di Irak.
Nicke menuturkan pembicaraan ihwal investasi baru blok migas itu telah intens dilakukan bersama dengan otoritas setempat.
Rencanannya, kata Nicke, Pertamina bakal berinvestasi sebagai pemilik blok sekaligus penyedia jasa terintegrasi dari sisi hulu sampai niaga.
“Pekerjaannya kan banyak sekali, kita bisa bawa Elnusa, PDSI untuk mengerjakan pekerjaan di sana, bukan hanya sebagai pemilik tapi jasanya juga bisa kita kerjakan,” kata Nicke saat acara Gathering Pemimpin Redaksi Media di Bali, Sabtu (22/6/2024).
Seperti diketahui, Pertamina telah beroperasi di Irak lewat kepemilikan 20% hak partisipasi di Blok West Qurna 1.
Blok minyak itu terletak di bagian selatan Irak, dekat dengan Kota Basra, 400 kilometer sebelah tenggara Ibu Kota Baghdad.
Baca Juga
Dalam operasinya di West Qurna 1, PT Pertamina Irak EP (PIREP) bermitra dengan EMIL, ITOCHU, Petrochina, dan Oil Exploration Company (OEC) Iraq.
“Ada potensi untuk menambah lagi blok di dekat situ,” kata dia.
Menurut Nicke, pembicaraan dengan otoritas hulu migas Irak belakangan berjalan positif. Dia turut turut mengundang otoritas hulu migas Irak untuk bergabung pada sejumlah aset pengelolaan Pertamina.
“Insyallah akan ada kabar baik dari Irak,” tuturnya.
Sebelumnya, PT Pertamina Internasional EP (PIEP) mencatat produksi minyak dan gas (migas) mencapai 213.000 barel setara minyak per hari (boepd) atau 112% lebih tinggi dari target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2023.
Anak usaha PT Pertamina Hulu Energi itu mencatat produksi minyak di atas target 109%, hasil kontribusi dari Irak dan aset lainnya di Gabon dan Angola.
Sementara itu, produksi gas di atas target 118% dengan kontribusi dari aset Aljazair, Malaysia, dan aset lainnya di Tanzania.
“Kinerja PIEP akan terus dioptimalkan pada 2024 mendatang dengan melakukan berbagai inovasi. Kita harus memiliki fondasi yang kuat untuk melangkah lebih jauh dan mencapai target yang ditetapkan,” kata Direktur Utama PIEP Jaffee A. Suardin seperti dikutip dari siaran pers, Kamis (15/2/2024).
Hal ini didukung dengan meningkatnya cadangan terbukti (P1) sebesar 29 juta barel setara minyak (MMboe), lebih besar 935% dari RKAP 2023 sebesar 3 MMboe.
Sementara itu, cadangan contingency (2C) sebesar 11,1 MMboe, lebih besar 317% dari target RKAP 2023 sebesar 3,5 MMboe.
Selain itu, PIEP turut mencatat persetujuan perpanjangan 6 Extended License Agreement (ELA) di Algeria pada Desember 2023, serta tambahan Blok SK 510 di Malaysia. Tambahan Blok SK 510 memperkuat operasi PIEP di Malaysia dengan aset existing SK309 dan SK311.