Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tanggul Tambak Lorok Kado Terakhir Jokowi untuk Semarang Hadapi Banjir, Ditargetkan Tahan 30 Tahun

Sistem pengendalian banjir Tambak Lorok dilengkapi dua kolam retensi seluas 12,02 hektare dan 8,57 hektare. Kolam ini juga dilengkapi dengan pompa.
Tanggul jebol hingga menyebabkan banjir rob di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang pada Senin (23/5/2022) - Dok. Kementerian PUPR
Tanggul jebol hingga menyebabkan banjir rob di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang pada Senin (23/5/2022) - Dok. Kementerian PUPR

Bisnis.com, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo mengatakan proyek pengendalian banjir dan rob Tambak Lorok diproyeksikan dapat menahan rob yang terjadi dalam jangka waktu 30 tahun ke depan.

“Panjang untuk tanggul robnya ini sepanjang 3,6 km. Saya kira dalam jangka 30 tahun minimal bisa menahan rob yang terjadi. Saat ini baru dibangun, nanti kalau sudah rampung di bulan Agustus ini baru terlihat efektivitasnya,” kata Presiden Jokowi dikutip dari Antara, Selasa (18/6/2024). 

Presiden sendiri menyebutkan berdasarkan laporan, tanggul laut ini akan rampung pada Agustus 2024 mendatang. Melihat timeline, proyek ini sekaligus menjadi kado terakhir Presiden Joko Widodo bagi masyarakat Tambak Lorok, Semarang seiring berakhirnya periode kepemimpinan pada 20 Oktober mendatang.  

Dalam kesempatan yang sama, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meyakini program pengendalian banjir dan rob di Tambaklorok pada tahap II, di antaranya dengan pembangunan tanggul, akan efektif dalam mengatasi banjir dan rob di Semarang, Jawa Tengah.

“Saya kira ini akan jadi percontohan seperti yang disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) karena daerah di sepanjang Pantura ini perlu penanganan karena juga mengalami penurunan tanah (land subsidence), jadi tidak hanya Jakarta, tapi juga Tegal, Pekalongan, Demak, termasuk Semarang," kata Menteri Basuki dalam keterangan yang dikonfirmasi dari Jakarta, Senin.

Dalam proyek itu, Kementerian PUPR membangun tanggul laut sepanjang 3,6 kilometer (km) untuk mengendalikan banjir dan rob yang kerap melanda Semarang. Proyek ini sekaligus penataan kawasan kampung nelayan. 

"Untuk kawasan seluas 56 hektare ini, kita lakukan penataan kawasan serta pengendalian banjir dan rob dan saat ini sudah tertutup semua sehingga tidak akan ada lagi banjir dan rob yang masuk di kawasan Tambaklorok ini,” kata Basuki.

Basuki menjelaskan bahwa dalam sistem pengendalian banjir juga terdapat dua kolam retensi atau penampungan yang memiliki luas 12,02 hektare dan 8,57 hektare. Masing-masing kolam retensi juga dilengkapi pompa berkapasitas 3 x 500 liter per detik.

“Seluruh progresnya sudah mencapai 85%. Nanti akan selesai semua pada Agustus 2024. Pembebasan lahannya dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang, dan pembangunan oleh Kementerian PUPR, jadi ada kolaborasi,” kata Basuki.

Program pengendalian banjir dan rob di kawasan Tambaklorok Tahap II mulai dilaksanakan oleh Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR pada 2022 dengan alokasi anggaran sebesar Rp231,6 miliar. Sementara, Penataan Kawasan Kampung Nelayan di Tambaklorok dilaksanakan okeh Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR mulai Mei 2017. Jumlah anggaran yang dialokasikan untuk penataan kawasan tersebut sebesar Rp45,6 miliar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper