Bisnis.com, SEMARANG -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mendorong pemerintah daerah dan pengelola kawasan wisata melakukan peningkatan kualitas bus yang bekerjasama. Hal ini disampaikan oleh Menteri Budi di sela kunjungannya di kawasan Saloka Theme Park, Kabupaten Semarang.
"Dalam rangka mengedukasi masyarakat, kita harus memastikan bahwa bus yang digunakan untuk mengangkut wisatawan telah melalui ramp check dan memiliki sopir yang berkompeten," tegas Budi Karya kepada wartawan, Minggu (16/6/2024).
Penekanan pada kualitas bus ini tidak terlepas dari beberapa insiden kecelakaan bus wisata yang terjadi di berbagai daerah. Pekan lalu, misalnya, bus wisata dari Purworejo mengalami kecelakaan tunggal di Tol Semarang. Pada Februari lalu, bus yang mengangkut pelajar asal Sukoharjo mengalami kecelakaan di Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta.
Budi Karya mengimbau pemerintah daerah dan pengelola destinasi wisata untuk memastikan keamanan wisatawan dengan menggunakan bus yang telah terbukti aman dan sopir yang memiliki kapabilitas. "Penggunaan bus yang proven dan sopir yang terlatih tidaklah mahal, tetapi sangat penting untuk keselamatan," ujarnya.
Dalam kunjungannya, Budi Karya juga menyoroti pentingnya fasilitas pendukung bagi sopir bus wisata.
Johannes Harwanto, General Manager Operasional Saloka Theme Park, menjelaskan bahwa pihaknya berkomitmen memastikan keamanan pengunjung dengan menyediakan berbagai fasilitas untuk sopir bus wisata. Saloka Theme Park memiliki area parkir seluas 5 hektare yang dapat menampung bus rombongan wisata. "Kami menyediakan shelter, tempat istirahat, mushola, dan toilet untuk kenyamanan sopir bus saat menunggu rombongan mereka berwisata," jelas Johannes.
Baca Juga
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang, Wiwin Sulistyowati, menyatakan bahwa pihaknya telah memberikan sosialisasi kepada pengelola destinasi wisata untuk memastikan kesiapan sarana dan prasarana jelang musim liburan. Komunikasi dan koordinasi dengan Dinas Perhubungan juga telah dilakukan untuk memastikan kesiapan moda transportasi.
"Selain memastikan keamanan kendaraan yang harus memenuhi beberapa syarat, pengendara juga harus diperhatikan. Banyak sopir bus pariwisata bekerja secara musiman," jelas Wiwin.
Wiwin menambahkan bahwa Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang akan terus berkoordinasi dan mengawasi untuk menjamin keamanan wisatawan. "Kami akan terus berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan dan pengelola destinasi wisata untuk memastikan keselamatan wisatawan," tambahnya.
Kunjungan Menteri Perhubungan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya kualitas dan keamanan bus wisata, serta memberikan contoh nyata bagi daerah lain dalam mengelola transportasi wisata dengan lebih baik.
