Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPS Minta Anggaran Tambahan Rp2,4 Triliun untuk 2025, Beberkan Tiga Alasan Penting

Badan Pusat Statistik menyebut terdapat tiga alasan yang mendasari pihaknya meminta kenaikan anggaran dalam APBN 2025.
Plt. Kepala Badan Pusat Statistik Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan data pertumbuhan ekonomi RI pada kuartal I/2024. Dok Youtube BPS
Plt. Kepala Badan Pusat Statistik Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan data pertumbuhan ekonomi RI pada kuartal I/2024. Dok Youtube BPS

Bisnis.com, JAKARTA – Komisi XI DPR RI menyetujui usulan pagu indikatif Badan Pusat Statistik (BPS) sebesar Rp4,6 triliun untuk tahun anggaran 2025. Di samping itu, Komisi XI DPR juga menyetujui usulan tambahan pagu indikatif BPS sebesar 2,23 triliun untuk tahun anggaran 2025.

“Pagu indikatif ketiga mitra Komisi XI [termasuk BPS] kita setujui,” kata Ketua Komisi XI DPR RI Kahar Muzakir dalam rapat kerja, Kamis (13/6/2024).

Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan bahwa untuk usulan pagu indikatif sebesar Rp4,6 triliun, sebesar Rp3,52 triliun atau sekitar 76,51% untuk program dukungan manajemen.

Sementara sisanya, Rp1,08 triliun atau sekitar Rp1,08 triliun dari total usulan pagu adalah untuk program pengembangan statistik.

Lebih rinci, alokasi belanja untuk program dukungan manajemen terdiri atas Rp3,33 triliun untuk belanja operasional, yang mana belanja terbesar untuk belanja pegawai Rp2,8 triliun, serta belanja non operasional sebesar Rp190,57 miliar.

Terkait usulan tambahan pagu sebesar Rp2,24 triliun, Amalia menjelaskan, diantaranya, pertama, untuk kebutuhan OECD accession Core Principles for Committee on Statistics and Statistical Policy.

Kedua, untuk memenuhi baseline kegiatan Sensus Ekonomi 2026, Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS), proyek prioritas, dan pendukung proyek prioritas.

Amalia mengatakan, untuk persiapan sensus ekonomi sendiri, dibutuhkan anggaran sekitar Rp1 triliun. Kegiatan sensus ekonomi ini akan dilaksanakan pada 2026, dan diperkirakan kebutuhan anggarannya mencapai Rp6 triliun hingga 2028.

“Tahun 2025 adalah persiapan, dibutuhkan anggaran Rp994 miliar dan pada 2026 pelaksanaan dari sensus ekonomi. Setelah itu pasti ada ikutan-ikutan, pengolahan data. Sampai dengan 2028 total [kebutuhan anggaran] Rp6 triliun,” jelasnya.

Lebih lanjut, ketiga, penambahan anggaran guna memastikan ketersediaan dan keberlanjutan 45 indikator pembangunan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper