Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Konsumen Amerika Serikat (AS) secara tidak terduga berubah pada Mei 2024 yang mendorong peluang pemangkasan dua kali. Namun, pejabat Federal Reserve (The Fed) hanya mengisyaratkan pemangkasan satu kali pada 2024.
Berdasarkan data Biro Statistik dan Tenaga Kerja AS yang dirilis Rabu (12/6/2024), indeks harga konsumen atau consumer price index (CPI) pada Mei 2024 naik 3,3% (year-on-year/yoy).
Sementara itu, CPI inti yang mengecualikan harga energi dan makanan naik 3,4% secara tahunan (yoy) dan 0,2% pada bulan sebelumnya (month-on-month/mom).
Laporan inflasi kemudian mendorong pasar keuangan untuk meningkatkan kemungkinan bahwa bank sentral AS akan menurunkan suku bunga pada September serta pada Desember 2024.
Namun, di lain sisi, para pembuat kebijakan di Bank Sentral AS pada Rabu (12/6) memproyeksikan hanya satu kali pengurangan suku bunga sebesar seperempat poin persentase, dengan siklus pelonggaran mungkin baru akan dimulai pada Desember 2024.
Lebih rinci, dot plot dari para Federal Open Market Committee (FOMC) menunjukan median yang memperkirakan pemangkasan sebesar seperempat poin pada 2024.
Baca Juga
Adapun, untuk perkiraan median untuk 2024 naik menjadi 4,1% dari 3,9%, sehingga menyiratkan empat pemangkasan dibandingkan proyeksi pada Maret 2024 yang sebanyak tiga kali.
Sebagian besar ekonom tetap memperkirakan dua kali pemangkasan suku bunga yang dimulai pada September 2024, dengan alasan inflasi telah mencapai titik puncaknya setelah melonjak pada kuartal I/2024.
“Jika kita terus menerima pembacaan inflasi bulanan yang lemah dalam beberapa bulan mendatang, The Fed dapat mulai menurunkan suku bunga pada bulan September dan menindaklanjutinya lagi pada bulan Desember dengan penurunan suku bunga lainnya,” jelas kepala ekonom di Nationwide, Kathy Bostjancic, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (13/6/2024).
Chief Investment Officer di Cetera Investment Management Los Angeles, Gene Goldman juga menuturkan bahwa The Fed bertindak seperti CEO yang meremehkan ekspektasi penurunan suku bunga menjadi satu atau dua kali.
Menurutnya, ekspektasi tersebut kemungkinan akan terlampaui pada akhir tahun ini, dengan dua atau lebih pemangkasan suku bunga. Alasannya adalah inflasi yang menurun dengan cukup cepat.
Kemudian, Chief Economist di FHN Financial, Chris Low, juga menuturkan bahwa terlalu dini untuk bersemangat mengenai penurunan suku bunga.
“Rilis CPI bulan Mei pagi ini adalah berita bagus, namun satu pemotongan, mungkin dua pemotongan, yang sekarang tersirat dalam titik-titik tahun 2024 adalah sebuah pengingat bahwa kita memerlukan beberapa laporan lagi seperti laporan bulan Mei sebelum The Fed merasa nyaman untuk memangkas suku bunga,” jelasnya, dikutip dari Reuters.
Sebelumnya, dalam penurunan suku bunga, dengan suara bulat FOMC mempertahankan suku bunga tidak berubah di kisaran target 5,25%-5,5%, yakni level tertinggi dalam dua dekade terakhir, dalam pertemuan ketujuh berturut-turut.
Pernyataan tersebut kemudian juga mengulangi pernyataan sebelumnya, yang menyatakan bahwa FOMC tidak akan memangkas suku bunga hingga mendapatkan keyakinan yang lebih besar bahwa inflasi bergerak secara berkelanjutan ke arah 2%.