Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) blak-blakan soal nasib para atase perdagangan (atdag) di tengah anggaran belanja Kementerian Perdagangan (Kemendag) yang terus dipangkas.
Adapun, pagu indikatif Kemendag pada 2025 ditetapkan sebesar Rp1,65 triliun atau turun sekitar 15,67% dari anggaran 2024 sekitar Rp1,96 triliun. Bahkan, menurut Zulhas, anggaran Kemendag telah turun hingga 45,23% dibandingkan 2021 yang sebesar Rp3,2 triliun.
"Anggarannya enggak mudah, anggaran kami turun terus. Bahkan, atdag-atdag terancam ditarik," ujar Zulhas dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR-RI, Kamis (13/6/2024).
Dia pun membeberkan, alasan nasib atdag di sejumlah negara terancam. Menurutnya, uang sewa rumah atdag yang selama ini disuplai oleh Kementerian Luar Negeri juga sudah ditarik. Di sisi lain, anggaran untuk gaji atdag dari Kemendag terus berkurang imbas alokasi belanja Kemendag yang terus dipotong negara dalam beberapa tahun terakhir.
"Kan biasanya uang sewa rumah untuk atdag 52 negara dari Kemenlu, sekarang enggak boleh lagi karena uangnya Kemenlu juga kurang," ungkapnya.
Zulhas pun juga menyoroti kinerja showroom Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) di berbagai negara yang terbentur anggaran yang terbatas. Padahal, menurut dia, di negara tetangga, Malaysia, untuk mempromosikan makanan saja mengeluarkan anggaran triliunan.
Baca Juga
"ITPC apalagi, showroom-nya bisa tutup semua itu, padahal kita kan pengennya showroom-nya yang bagus dan layak kalau di negara besar," ucapnya.
Oleh karena itu, untuk mengoptimalkan kerja pada 2025, Kemendag dalam paparannya mengusulkan tambahan anggaran Rp2,4 triliun menjadi Rp4 triliun. Permintaan tambahan anggaran itu telah dikirimkan Kemendag kepada presiden secara resmi pada 30 April 2024.
Namun, Zulhas dalam rapat itu juga mengaku pesimistis jumlah yang diusulkan itu dapat dikabulkan sepenuhnya oleh Menteri Keuangan dan Bappenas.
Dengan anggaran yang lebih besar, Zulhas yakin kinerja ekspor akan lebih berdaya saing. Adapun, sederet langkah strategis yang akan dilakukan Kemendag pada tahun depan, di antaranya pengembangan e-commerce, fasilitasi ekspor pelaku usaha, fasilitasi pelaku usaha domestik, perlindungan konsumen, promosi ekspor, perundingan perdagangan internasional, penyediaan data bapokting, dan pengamanan perdagangan internasional.
"Jadi mohon dukungan DPR, kalau bisa enggak usah nambah banyak-banyak, [anggaran] bisa kembali seperti tahun ini saja sudah lah [lebih baik]. Kami tau lah anggaran negara mungkin lagi anu [terbatas]," jelasnya.