Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid pede Indonesia akan mampu mencapai target investasi senilai Rp1.850 triliun pada 2025.
Arsjad melihat nilai yang naik Rp200 triliun dari target tahun ini tersebut bukanlah hal yang tidak mungkin karena Indonesia dipercaya oleh negara-negara lain di dunia.
“Saya optimistis [target Rp1.850 triliun]. Harus lihat jangka panjang, jangan hanya pendek saja,” tegasnya di Wisma Bisnis Indonesia, Selasa (11/6/2024).
Dirinya melihat secara jangka panjang, bahwa proses aksesi Indonesia menjadi anggota Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (Organisation for Economic Co-operation and Development/OECD) merupakan salah satu sumber rasa optimistis Arsjad.
Proses ini menjadi daya tarik dan memberikan kepercayaan bagi para investor untuk menanamkan modalnya di Tanah Air.
Di samping itu, konsistensi dari kebijakan perlu dijaga, baik di pusat maupun di daerah untuk mendorong investasi.
Baca Juga
Sebelumnya, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia meyampaikan kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) bahwa target investasi pada awal pemerintahan Prabowo Subianto akan mencapai Rp1.850 triliun.
“RKP [Rencana Kerja Pemerintah] kami di 2024 [target investasi] Rp1.850 triliun sampai Rp1.900 triliun. Itu syarat pertumbuhan ekonomi kita di atas 5%," kata Bahlil dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR, Selasa (11/6/2024).
Melihat realisasi investasi sepanjang kuartal I/2024, berhasil mencapai Rp401,5 triliun. Realisasi tersebut tumbuh sebesar 22,1% jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu (year-on-year/yoy).
Dari nilai tersebut berhasil menyerap sebanyak 547.419 tenaga kerja yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, tidak hanya di Jawa.
Berdasarkan sektornya, realisasi tertinggi tercatat pada sektor infrastruktur dan jasa, sebesar Rp169,2 triliun atau dengan porsi sebesar 42,1% dari total realisasi investasi.
Lebih lanjut, realisasi terbesar juga tercatat pada sektor industri manufaktur, sebesar Rp161,1 triliun atau dengan porsi 40,2% dari total investasi. Sementara itu, realisasi investasi di sektor primer tercatat sebesar Rp71,2 triliun atau 17,7% dari total realisasi investasi kuartal I/2024.