Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid buka suara soal program makanan bergizi yang dulu dikenal sebagai program makan siang gratis, yang diusung oleh pasangan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Arsjad menyampaikan dirinya sangat setuju dan berkeinginan program makan siang gratis yang menyasar anak-anak di seluruh sekolah di Indonesia dapat terlaksana.
“Yang dilihat saya rasa saya tuh pengen semua anak sekolah diberikan makan siang gratis,” ujar Arsjad Rasjid saat kunjungannya ke Kantor Bisnis Indonesia, Jakarta, Selasa (11/6/2024).
Dia juga menyebutkan terdapat beberapa sekolah hingga pesantren yang telah memberikan makan siang di luar program Prabowo-Gibran.
“Tapi, sekarang sudah ada sekolah-sekolah yang memberikan makan siang, ada pesantren-pesantren yang sudah memberikan makan siang,” ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Arsjad menekankan program makan siang gratis harus diberikan kepada keluarga dengan kondisi ekonomi yang memang membutuhkan.
Baca Juga
“Jadi, makan siang paling penting bagi keluarga kurang mampu,” ujarnya.
Menurutnya, program makanan bergizi yang digagas Prabowo-Gibran mampu mendorong anak-anak dari keluarga kurang mampu untuk bersekolah kembali usai putus dari sekolahnya.
“Kenapa? Dari pilot project yang kita lakukan, di mana ternyata anak-anak itu sekolah lagi karena ada makan siang,” ujar Arsjad.
Bahkan, orang tua mereka juga memberikan arahan kepada anak-anaknya untuk bersekolah karena akan mendapatkan makan siang gratis daripada harus di rumah menahan lapar.
“Jadi orang tuanya malah nyuruh-nyuruh 'makanya sekolah aja dapat makan dari pada di rumah',” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Fraksi Partai Gerindra DPR RI menekankan pengadaan makan siang gratis alias pemberian gizi bagi anak sekolah, ibu hamil, dan balita tidak menggunakan barang-barang impor.
Anggota Komisi III DPR Wihadi Wiyanto menuturkan hal tersebut saat menyampaikan pandangan fraksi Gerindra terhadap Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2025.
Wihadi menyatakan pemberian penambahan gizi ini menjadi penting karena akan memberikan dampak signfikan terhadap ekonomi bila dioptimalkan menggunakan barang-barang dalam negeri.
“[Makan siang gratis] bisa mendorong ekonomi dan ketahanan pangan dengan memastikan bahwa pengusahaan barang-barang rakyat secara massif secara mandiri dan nasional serta tidak menggunakan barang-barang impor,” tuturnya di Gedung Parlemen, Selasa (28/5/2024).
Dirinya mendorong pemerintah bekerja keras menyiapkan SDM unggul dengan dukungan anggaran kesehatan dan pendidikan, termasuk penambahan bantuan gizi bagi anak sekolah, ibu hamil, dan balita yabg perlu dilakukan lebih intensif.
“Mengingat anak sekolah akan ada bonus demografi pada 2030-2040,” tuturnya. (Ahmadi Yahya)