Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada hari ini, Selasa (11/6/2024), ditutup mendekati level Rp16.300.
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Suminto memastikan risiko dari pelemahan rupiah terhadap beban dan pengelolaan utang pemerintah akan tetap terkelola baik.
“Ketika kita bayar kewajiban utang, kan tentu terpengaruh oleh kursnya, sehingga tentu kami juga mengelola ini dengan baik,” katanya saat ditemui di Kompleks Parlemen, Selasa (11/6/2024).
Suminto menjelaskan, portofolio utang pemerintah saat ini lebih didominasi oleh utang dengan denominasi rupiah, dengan porsi mencapai 82%.
Sementara itu, utang pemerintah dalam denominasi valas relatif lebih kecil, hanya sebesar 18% dari total utang pemerintah.
“Dengan porsi utang valas kita yang 18% itu, Alhamdulillah risikonya cukup terkelola dengan baik,” tutur Suminto.
Baca Juga
Untuk diketahui, posisi utang pemerintah per akhir April 2024 tercatat senilai Rp8.338,43 triliun atau setara dengan 38,64% dari PDB.
Bisnis mencatat, rupiah pada hari ini ditutup melemah 8,50 poin atau 0,05% pada level Rp16.291 per dolar AS. Di sisi lain indeks dolar AS menguat 0,04% ke posisi 105,18.
Sejalan dengan itu, mata uang lainnya di Asia mayoritas juga ditutup melemah, misalnya won Korea yang turun 0,15%, yuan China 0,09%, dan yen Jepang 0,18%. Selain itu, rupee India melemah 0,05%, sementara ringgit Malaysia menguat 0,07%.