Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inflasi Mei 2024 Capai 2,84% YoY, Dipicu Deflasi Harga Pangan Hingga Transportasi

Inflasi Indonesia pada Mei 2024 tercatat 2,84% YoY setelah adanya deflasi beras hingga biaya transportasi.
Aktivitas jual beli kebutuhan pokok di Pasar Minggu. Bisnis/Nurul Hidayat
Aktivitas jual beli kebutuhan pokok di Pasar Minggu. Bisnis/Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Tingkat inflasi Indonesia pada Mei 2024 mencapai 2,84% YoY. Nilai ini lebih rendah dibandingkan posisi April sebesar 3% ataupun konsensus ekonom yang himpun Bloomberg sebesar 2,97%.

Sementara itu secara bulanan, Indonesia pada Mei 2024 mengalami deflasi. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan harga pangan dan energi.

Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menyatakan momen Ramadan dan Idulfitri yang telah usai membuat harga sektor pangan mengalami deflasi. 

"Komoditas penyumbang utama deflasi adalah beras," kata Amalia dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (3/6/2024)..

Sementara itu dalam kesempatan terpisah, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan bahwa inflasi ini menjadi perhatian serius bagi otoritas moneter dalam mengambil kebijakan.

"Ke depan, Bank Indonesia meyakini inflasi IHK 2024 tetap terkendali dalam sasarannya" ujar Perry dalam pengumuman hasil RDG Bank Indonesia pekan lalu.

Bank Indonesia memperkirakan inflasi berada dalam rentang 2,5% plus minus 1%. Bank Indonesia juga meyakini inflasi inti dapat terjaga seiring ekspektasi inflasi yang terjangkar dalam sasaran, kapasitas perekonomian yang masih besar dan dapat merespons permintaan domestik, imported inflation yang terkendali sejalan kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah Bank Indonesia, serta dampak positif berkembangnya digitalisasi.

Meski demikian Bank Indonesia memperkirakan inflasi volatile food diprakirakan juga kembali menurun seiring peningkatan produksi akibat masuknya musim panen dan dukungan sinergi pengendalian inflasi Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah.

Dia menjelaskan Bank Indonesia akan terus memperkuat kebijakan moneter pro-stability dan meningkatkan sinergi kebijakan dengan Pemerintah Pusat-Daerah sehingga inflasi tahun 2024 dan 2025 tetap terkendali dalam sasaran 2,5% plus minus 1%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper