Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Insiden Besi Crane Jatuh, MRT: Tak Ada Koordinasi dari Kontraktor

MRT Jakarta membeberkan hasil investigasi terkait dengan insiden jatuhnya material besi dari crane proyek yang digarap PT Hutama Karya
Kereta Moda Raya Terpadu (MRT) melintas di Stasiun Asean, Jakarta, Minggu (4/12/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Kereta Moda Raya Terpadu (MRT) melintas di Stasiun Asean, Jakarta, Minggu (4/12/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - PT MRT Jakarta (Perseroda) membeberkan hasil investigasi terkait dengan insiden jatuhnya material besi dari alat konstruksi proyek yang digarap PT Hutama Karya (Persero).

MRT Jakarta menyatakan tidak ada koordinasi dari pihak kontraktor soal struktur crane yang dibangun di area jalur MRT.

Hal tersebut disampaikan Kepala Divisi Corporate Secretary MRT Jakarta, Ahmad Pratomo untuk menanggapi informasi yang beredar di masyarakat bahwa insiden terjadi akibat induksi elektromagnetik.

Ahmad menyatakan bahwa hal itu merupakan respons terlalu dini dan masih perlu dibuktikan lebih lanjut sebab berpotensi menimbulkan kegaduhan dan spekulasi yang tidak semestinya di masyarakat.

“Berdasarkan informasi dari tim kami di lapangan, struktur crane dibangun di area insiden tanpa adanya koordinasi terlebih dahulu dengan pihak MRT Jakarta. Melihat hal tersebut, kami berinisiatif berkoordinasi dengan tim kontraktor tersebut dan merekomendasikan agar menghentikan sementara hingga seluruh aspek keselamatan dan keamanan terpenuhi,” kata Ahmad dalam keterangannya, Jumat (31/5/2024).

Lebih lanjut, dia mengungkapkan pihaknya sedang melakukan analisis terhadap dampak insiden, baik dari aspek bisnis, layanan, hingga infrastruktur sarana dan prasarana MRT Jakarta.

Untuk diketahui, akibat insiden tersebut, operasional MRT Jakarta sempat disetop sementara selama 7 jam yaitu dari pukul 16.54 WIB hingga 24.00 WIB pada Kamis (30/5/2024). Namun, layanan MRT Jakarta sudah kembali normal pada Jumat (31/5/2024).

“Atas nama PT MRT Jakarta (Perseroda), kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan dari insiden ini sehingga masyarakat tidak bisa menggunakan layanan kami. Kami telah melakukan assessment untuk menemukan penyebab insiden ini agar kejadian serupa tidak terulang pada waktu yang akan datang,” ujarnya.

Ahmad pun membeberkan hasil kronologi insiden tersebut. Dia mengatakan pada pukul 16.45 WIB terjadi benturan antara kereta dengan material besi yang jatuh sehingga mengakibatkan gangguan listrik di Stasiun Cipete Raya hingga Stasiun Bundaran HI.

"Masinis melaporkan bahwa diduga material besi yang jatuh di petak jalan antara Stasiun Blok M BCA dan ASEAN tersebut menimpa kabel listrik," ujarnya.

Setelah kejadian tersebut, dia menuturkan, pada 16.54 WIB, MRT Jakarta mengevakuasi seluruh penumpang yang ada di setiap stasiun dan kereta serta menginformasikan kepada publik terkait insiden tersebut.

Kemudian, pada pukul 17.05 WIB, tim pemeliharaan MRT Jakarta tiba di lokasi dan melaksanakan prosedur pembersihan dan pemeriksaan dampak insiden terhadap sarana dan prasarana MRT Jakarta.

Pada pukul 20.17 WIB, seluruh material besi telah berhasil dibersihkan dari lokasi insiden. Selanjutnya, perbaikan terhadap kabel listrik aliran atas (overhead catenary system), ratangga (rolling stock) terdampak dilakukan.

Kemudian, pada pukul 23.13 WIB, prosedur pemeriksaan dan pengujian aliran listrik dilaksanakan untuk memastikan bahwa seluruh aliran listrik telah kembali berfungsi dengan baik. Pada pukul 23.46 WIB, seluruh pengujian terhadap sarana dan prasana terdampak sudah dalam kondisi yang baik.

Selanjutnya, pada pukul 00.26 WIB, dilakukan uji coba perjalanan kereta untuk mengetahui hasil perbaikan yang telah dilakukan. Hingga pukul 03.00 WIB, diputuskan bahwa MRT Jakarta dapat beroperasi sesuai dengan jadwal operasional normal.

Meskipun area insiden telah steril dari material besi, sebagai bagian dari prosedur keamanan dan keselamatan MRT Jakarta, dia menuturkan pihaknya harus melakukan serangkaian prosedur pemeriksaan menyeluruh dan perbaikan terhadap sarana dan prasarana seperti kabel listrik aliran atas, ratangga, dan rel.

"Proses ini memerlukan waktu agar aspek keselamatan dan keamanan pelanggan yang menjadi prioritas MRT Jakarta, terpenuhi sebelum kami akhirnya kembali dapat mengoperasikan layanan MRT Jakarta,” jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper