Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hadiri Forum di Malaysia, Sri Mulyani: Reformasi Ekonomi Syariah Tanggung Jawab Bersama

Menkeu Sri Mulyani mengungkapkan reformasi ekonomi syariah merupakan tanggung jawab bersama.
Menkeu Sri Mulyani memberikan kata sambutan dalam High-Level Event di Brookings Institution,Washington, D.C (16/04). Dok Biro KLI Kemenkeu
Menkeu Sri Mulyani memberikan kata sambutan dalam High-Level Event di Brookings Institution,Washington, D.C (16/04). Dok Biro KLI Kemenkeu

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menegaskan reformasi perekonomian syariah merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah dengan para pemangku kepentingan.

Hal itu disampaikannya saat menghadiri acara Global Forum on Islamic Economics and Finances (GFIEF) atas undangan dari Kementerian Keuangan Malaysia dan Bank Negara Malaysia, yang diselenggarakan di Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (29/5/2024).

“Saya sampaikan juga bahwa tiap-tiap reformasi perekonomian bukan hanya tanggung jawab pemerintah. Kredibilitas dan kepercayaan dari seluruh pemangku kepentingan sangat penting,” ujar Sri Mulyani dalam tulisannya di akun Instagram miliknya @smindrawati, Kamis (30/5/2024).

Sri Mulyani mengungkapkan bahwa dengan kerja sama tersebut mampu membuktikan Islam merupakan agama yang membawa kemaslahatan bagi seluruh dunia. 

“Terlebih, reformasi di keuangan syariah, bahu-membahu harus terlaksana dalam membuktikan bahwa Islam adalah rahmatan lil alamin,” tulisnya di akun instagramnya.

Tidak hanya itu, Menkeu Sri Mulyani juga membahas pengalaman Indonesia dalam hal mengembangkan dan merawat aspek-aspek penting dalam perekonomian syariah serta pembiayaan syariah.

Sri Mulyani menyampaikan sukuk yang diterbitkan oleh pemerintah RI berdampak ke sektor sosial ekonomi dan ekonomi hijau berkelanjutan.

Dia mengatakan pemerintah Indonesia telah menerbitkan sukuk hijau sejak 2018 hingga 2023, baik di pasar internasinal maupun di pasar domestik. 

“Senilai US$6 miliar di pasar internasional dan Rp57,07 triliun di pasar domestik,” tulisnya.

Selain itu, dia juga mengingatkan ekonomi hijau berkelanjutan tersebut mampu mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar lebih dari 10 juta ton CO2e.

Pada forum tersebut, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mengaku bertemu dengan tokoh-tokoh terkenal seperti mantan Menteri Keuangan Malaysia (2004-2009) Tan Sri NorMohamed Yakcop dan Direktur Utama IFC World Bank Mahktar Diop.

Dalam pertemuannya dengan mantan Menteri Keuangan Malaysia tersebut, Sri Mulyani saling bertukar memori saat menjabat sebagai Menteri keuangan selama belasan tahun yang lalu.

“Dengan Tan Sri Nor Mohamed Yakcop kami bertukar memori bagaimana saat kami bersama-sama menjadi Menteri Keuangan belasan tahun yang lalu.. time flies,” ujarnya. (Ahmadi Yahya)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper