Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah optimistis keanggotaan Indonesia di The Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) akan mendorong pertumbuhan produk domestik bruto sebesar 1%.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers Workshop Proses Aksesi Indonesia dalam OECD, Rabu (29/5/2025).
“Peningkatan PDB bisa sekitar 1% artinya manfaat bagi dunia usaha para pekerja dan UMKM itu juga akan mendorong ketahanan ekonomi nasional dan lapangan kerja,” kata dia.
Menurut Airlangga, bergabungnya Indonesia dalam OECD akan meningkatkan kepercayaan bisnis dan daya saing secara global.
Di samping meningkatkan pertumbuhan PDB, keanggotaan Indonesia juga diperkirakan akan meningkatkan investasi dari anggota hingga sebesar 0,37%.
“Artinya, ini bermanfaat bagi dunia usaha, pekerja, dan UMKM di seluruh Indonesia, mendorong ketahanan dan penciptaan lapangan kerja,” jelasnya.
Baca Juga
Airlangga menambahkan, aksesi OECD juga berperan penting dalam mewujudkan pencapaian visi Indonesia Emas 2045, yaitu pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif dan berkelanjutan, serta mendukung Indonesia keluar dari middle income trap menuju negara berpendapatan tinggi.
“Aksesi OECD ini penting untuk mengawal prosesi Indonesia lepas dari middle income trap dan masuk menjadi negara maju, target Indonesia Emas di 2045,” jelasnya.
Adapun, pemerintah menargetkan proses keanggotaan Indonesia di OECD akan selesai dalam 3 tahun ke depan.