Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jalan Tol MBZ: Berawal dari Hubungan Diplomatik Kini Berujung Pelik

Pembangunan Jalan Tol MBZ yang penamaannya bertujuan untuk meningkatkan hubungan diplomatik kini berujung pelik usai terungkap mutu beton di bawah standar.
Ilustrasi. Kondisi lalu lintas di Jalan Tol Layang MBZ saat arus mudik lebaran 2023 - Dok. Jasa Marga.
Ilustrasi. Kondisi lalu lintas di Jalan Tol Layang MBZ saat arus mudik lebaran 2023 - Dok. Jasa Marga.

Bisnis.com, JAKARTA – Tol MBZ atau yang memiliki nama lengkap Jalan Layang MBZ Sheikh Mohammed bin Zayed menjadi pembicaraan publik beberapa hari lalu karena diduga pembangunannya di bawah standar dan berisiko terhadap keselamatan pengguna.

Mulanya, tol layang sepanjang 36 kilometer ini bernama Tol Layang Jakarta-Cikampek II. Perubahan nama tersebut ditetapkan melalui Keputusan Menteri PUPR No. 417/2021 yang diteken pada 8 April 2021.

Adapun, Sheikh MBZ yang merupakan pangeran mahkota Abu Dhabi dan deputi komandan tertinggi Pasukan Angkatan Darat Uni Emirat Arab (UEA) diketahui bersahabat dengan Presiden Jokowi.

Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berharap, penamaan tol layang secara khusus ini bisa meningkatkan hubungan diplomatik antara Indonesia dan UEA.

Mutu Beton di Bawah Standar

Tiga tahun berselang, pembangunan infrastruktur yang dibumbui dengan pesan hubungan diplomatik tersebut justru memunculkan fakta baru.

Hal tersebut terungkap dalam sidang kasus korupsi dalam proyek konstruksi pembangunan Jalan Tol Jakarta–Cikampek II elevated STA.9+500 – STA.47+000 alias Tol MBZ, bahwa mutu beton jalan tol berada di bawah Standar Nasional Indonesia.

Dalam perkara tersebut, Direktur PT Jasamarga Jalan Layang Cikampek (JJC) periode 2016–2020 Djoko Dwijono hingga eks Dirut PT Bukaka Teknik Utama telah kongkalikong terkait dengan pemenangan KSO Waskita Acset dalam Lelang Jasa Konstruksi Pembangunan.

Akibat perbuatan para terdakwa, JPU menyampaikan kerugian negara dalam kasus ini mencapai Rp510 miliar. 

Merespons hal tersebut, PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC) sebagai pengelola Tol MBZ memastikan keamanan infrastruktur, serta menegaskan kualitas beton yang digunakan telah memenuhi standar.

Direktur Utama PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek Hendri Taufik menuturkan, setiap jalan tol yang beroperasi telah melalui rangkaian terakhir penilaian sebelum dapat dioperasikan. 

Beberapa penilaian tersebut di antaranya adalah uji laik fungsi dan laik operasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Perhubungan dan Korlantas POLRI serta Komisi Keselamatan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ).

Hendri mengatakan, pengujian tersebut dilaksanakan untuk memastikan semua spesifikasi teknis persyaratan dan perlengkapan jalan yang ada di ruas jalan tol sesuai dengan standar manajemen dan keselamatan lalu lintas terpenuhi dengan baik.

"Seperti jalan tol lainnya yang telah beroperasi di Indonesia, Jalan Layang MBZ telah memenuhi persyaratan laik fungsi secara teknis, administratif dan sistem operasi tol, sehingga dapat dioperasikan," kata Hendri dalam keterangan resminya, Sabtu (18/5/2024).

Hendri menambahkan, pada saat pelaksanaan konstruksi, kontraktor pelaksana dan konsultan pengawas telah melakukan pengujian pada benda uji dan dinyatakan memenuhi mutu minimal sebagaimana yang telah direncanakan konsultan desain.

Dia mengatakan, dalam masa pengoperasian selama lebih dari empat tahun, kondisi beton saat ini sudah pasti telah mengalami perubahan secara alami, baik akibat suhu, cuaca, dan beban kendaraan.

Tak cuma itu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga ikut buka suara.

Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan, sekaligus Juru Bicara Kementerian PUPR, Endra S. Atmawidjaja, memastikan telah menjalankan prosedur teknis untuk menguji tol tersebut.

"Kalau dari kita kan semua prosedur teknis kita penuhi, termasuk uji bebannya juga sudah kita lakukan," jelas Endra saat ditemui di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Kamis (23/5/2024).

Endra menekankan, Kementerian PUPR telah menjalankan prosedur uji laik fungsi sebelum resmi memutuskan tol tersebut dapat dikomersialisasikan.

Keselamatan Pengguna Tol MBZ

Secara terpisah, pengamat tata kota dari Universitas Trisakti, Nirwono Joga menyebut sudah sepatutnya masyarakat tetap mempercayai pemantapan mutu Tol MBZ yang telah ditetapkan oleh BUJT dan Kementerian PUPR.

Kendati demikian, agar opini publik tak makin melebar, Nirwono menyebut keamanan kekuatan konstruksi dan keselamatan pengendara di tol MBZ harus segera dipastikan. Hal itu diperlukan guna meyakinkan masyarakat agar mereka tidak perlu khawatir.

"Masyarakat dan akademisi bidang konstruksi dapat melakukan uji publik terhadap kekuatan konstruksi tol, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir lagi," tuturnya.

Pada kesempatan yang sama, Nirwono juga turut mengomentari fakta terkait penggantian beton menjadi konstruksi baja.

Kendati dipastikan aman, konstruksi baja dikhawatirkan bakal berdampak pada pendeknya usia konstruksi tol.

"Penggantian beton ke konstruksi baja tentu akan berdampak pada usia konstruksi tol dalam jangka panjang serta uji kelaikan terhadap kekuatan konstruksi menghadapi ancaman gempa bumi," pungkasnya.

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Alifian Asmaaysi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper