Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ESDM Sebut Perkembangan Pembangunan Smelter PTFI di Manyar Sudah 93%

ESDM memastikan pembangunan smelter PTFI di Manyar sudah di atas 93% dan hampir selesai
Gedung Kementerian ESDM/ Bisnis.com - Lukman Nur Hakim
Gedung Kementerian ESDM/ Bisnis.com - Lukman Nur Hakim

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut pembangunan proyek smelter di Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Manyar, Gresik, Jawa Timur milik PT Freeport Indonesia (PTFI) hampir rampung.

Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Tata Kelola Mineral dan Batu Bara, Irwandy Arif mengatakan bahwa sampai demgan minggu kedua bulan Mei 2024, pembangunan sudah mencapai 93%.

“Progressnya sampai 2 minggu lalu sudah 93%. Sekarang pasti sudah lebih dari itu,” kata Irwandy saat dihubungi, Rabu (22/5/2024).

Adapun, pembangunan smelter di Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Manyar, Gresik, Jawa Timur menjadi salah satu syarat agar izin eskpor tembaga yang dilakukan PTFI diperpanjang.

Proyek ini harus rampung sebelum akhir Mei 2024 atau sebelum izin ekspor konsentrat Freeport yang hanya berlaku sampai 31 Mei 2024.

Namun, jika proyek ini nantinya tidak rampung, Irwandy menyampaikan bahwa izin untuk eskpor konsentrat tetap diberikan tapi adanya beban bea keluar yang dibebankan.

“Sesuai peraturan yang berlaku. Misalnya tetap diberi izin ekspor konsentrat tembaga tapi dengan bea keluar,” ujarnya.

Adapun, Jokowi mengatakan bahwa perpanjangan relaksasi ekspor konsentrat tembaga tersebut dilakukan untuk menghargai upaya Freeport dan PT Amman Mineral Industri dalam memenuhi komitmen mereka untuk melakukan hilirisasi dengan membangun smelter di dalam negeri. 

Seperti diberitakan sebelumnya, EVP External Affairs PTFI Agung Laksamana mengatakan perseroan telah mengajukan permohonan izin relaksasi ekspor ke pemerintah selepas tenggat yang direncanakan pada Mei 2024. 

Agung beralasan smelter tembaga PTFI di Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Gresik (Jawa Timur) baru bisa mencapai kapasitas penuh (ramp-up) pada Desember 2024. 

“Dengan demikian, konsentrat tembaga yang telah diproduksi tidak bisa serta merta langsung diserap penuh oleh smelter baru tersebut,” kata Agung.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lukman Nur Hakim
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper