Infrastruktur
Dari perjalanan tim Jelajah Tirta ke Desa Penglipuran, jalan nasional maupun Provinsi terbilang sudah mulus, sehingga kecepatan kendaraan bisa optimal tanpa gangguan kerusakan jalan.
Desa Penglipuran sudah ada sejak abad ke 13 dan menjadi bagian dari Desa tua di Bali. Sejak 1993 pemerintah menjadikan desa adat ini sebagai desa wisata. Dengan luas wilayah 112 hektar, desa ini pemanfaatannya diatur dengan cukup baik, mulai dari wilayah pertanian seluas 50 hektare, kemudian hutan bambu 45 hektare, hutan kayu 4 hektare, pemukiman 9 hektare, tempat suci 4 hektare dan fasilitas umum.
Desa Wisata Penglipuran terletak cukup strategis berjarak 60 km dengan jarak tempuh 1 jam 30 menit dari Bandara Internasional Ngurah Rai. Secara geografis terletak pada ketinggian 600- 650 m dari permukaan air laut, sehingga memiliki suhu yang cukup sejuk.
Jumlah penduduk Desa Wisata Penglipuran per Januari 2021 sejumlah 1.111 orang dengan jumlah KK 277, dengan mata pencaharian : perajin ,pedagang souvenir, kuliner, pertanian , pengelola homestay , karyawan, PNS , pemandu wisata dan pelaku pariwisata lainnya. Masyarakat Desa Wisata Penglipuran menganut agama Hindu, menjunjung tinggi adat istiadat, nilai gotong royong ,kekeluargaan, kearifan lokal yang berlandaskan konsep Tri Hitha Karana.