Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wamenkeu Beberkan Penyebab Tingkat Pengangguran Turun ke Level PraPandemi

Wamenkeu Suahasil Nazara mengungkap penyebab tingkat pengangguran turun ke level PraPandemi Covid-19.
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam Grab Business Forum 2024 di Grand Ballroom Kempinski, Jakarta, Selasa (14/6/2024). JIBI/Annasa Rizki Kamalina
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam Grab Business Forum 2024 di Grand Ballroom Kempinski, Jakarta, Selasa (14/6/2024). JIBI/Annasa Rizki Kamalina

Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengungkapkan ekonomi Indonesia yang resilien pada 2023 dan kuartal I/2024 mendorong turunnya Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) ke level sebelum Pandemi Covid-19. 

Sua, sapaannya, kondisi ekonomi yang tumbuh di atas 5% pada 2023 dan kuartal I/2024 tersebut berhasil membuka ruang ekonomi baru. 

“Bukan hanya nilai pertumbuhan ekonomi, kita juga lihat TPT yang juga turun. TPT sudah turun bahkan sudah di bawah level sebelum pandemi dan ini baik untuk Indonesia,” tuturnya dalam Grab Business Forum 2024 di Grand Ballroom Kempinski, Jakarta, Selasa (14/6/2024). 

Dirinya menjelaskan pertumbuhan pendapatan yang diiukur melalui produk domestik bruto (PDB) diyakini mendorong munculnya ruang bisnis baru. 

Alhasil, lapangan kerja yang terbuka lebih banyak dan menyerap angkatan kerja Indonesia. 

Terlebih, capaian kuartal I/2024 menjadi basis yang baik menurut Sua, karena pemerintah mematok target pertumbuhan ekonomi 5,2% secara keseluruhan tahun 2024. 

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) per Februari 2024, TPT tercatat berada di level 4,82% atau setara dengan 7,20 juta orang menganggur. Jumlah tersebut turun 0,63% poin dibanding Februari 2023.  

Angka tersebut lebih rendah dari periode Februari 2019, di mana TPT tercatat sebesar 4,94%. 

Per Februari 2024, BPS juga melaporkan TPT di wilayah perkotaan turun, menjadi 5,89%. Jumlah tersebut turun 1,22 persen poin dari Februari 2023.

Penurunan TPT juga terjadi di wilayah pedesaan di mana pada Februari 2024 tercatat sebesar 3,37%. Jumlah tersebut turun dari Februari 2023 yang tercatat 3,42%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper