Bisnis.com, TANGERANG — Indonesian Petroleum Association (IPA) menilai Indonesia belum cukup kompetitif untuk investasi hulu migas dibandingkan dengan sejumlah negara di kawasan Asia.
President IPA sekaligus President Petronas Carigali Indonesia Yuzaini Md Yusof mengatakan sejumlah negara telah melakukan pembenahan fiskal dan kemudahan investasi yang lebih menarik dibandingkan Indonesia selama 5 tahun terakhir.
Kendati, Yuzaini tidak menampik pemerintah telah melakukan perombakan mendasar dari segi kemudahan dan insentif investasi di sisi hulu migas domestik beberapa waktu terakhir.
“Indonesia saat ini hanya nomor 4 di Asia dari segi indeks ketertarikan investasi, beberapa negara seperti Bangladesh, Vietnam, Thailand, dan Vietnam telah maju lebih cepat,” kata Yuzaini saat panel diskusi 'IPA Convex ke-48', BSD Tangerang, Selasa (14/5/2024).
Yuzaini mengatakan pemerintah bersama dengan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) mesti duduk bersama lagi untuk merumuskan insentif fiskal dan kemudahan investasi yang lebih menarik untuk meningkatkan daya saing di tingkat kawasan.
Misalkan, kata dia, terkait dengan penyederhanaan serta pemangkasan proses untuk mendapat persetujuan rencana pengembangan atau plan of development (PoD). Menurut dia, panjangnnya proses persetujuan PoD membuat sejumlah lapangan justru jalan di tempat atau cenderung molor.
Baca Juga
Di sisi lain, dia mendorong kembali usulan fleksibilitas kontrak kerja sama (KKS) dari kontraktor di satu kawasan. Dia berharap KKKS diperbolehkan untuk mengoperasikan sejumlah aset di satu kawasan tertentu. Dengan demikian, beban operasi dan eksplorasi bisa dikonsolidasikan.
“Saya pikir perbaikan ini bisa mendorong eksplorasi di Indonesia lebih masif lagi,” kata dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membuka lelang putaran pertama 2024 untuk lima wilayah kerja (WK) migas potensial. Tiga di antaranya berada di perairan dan daratan Pulau Sumatra.
Plt. Dirjen Miigas Kementerian ESDM Dadan Kusdiana memastikan terms and conditions (T&C) yang ditawarkan pemerintah untuk putaran lelang WK migas tahun ini bakal lebih menarik bagi calon kontraktor.
“Kita telah meningkatkan bagi hasil, bagi hasil setelah pajak untuk kontraktor saat ini lebih dari 50% untuk lapangan yang berisiko tinggi,” kata Dadan saat pengumuman lelang di acara pembukaan IPA Convex ke-48, BSD Tangerang, Selasa (14/5/2024).
Dadan menegaskan, kementeriannya menawarkan first tranche petroleum (FTP) sebesar 10% shareable dan signature bonus bersifat open bid yang diharapkan dapat membantu keekonomian kontraktor.
Selain itu, terdapat fleksibilitas dalam menentukan skema kontrak kerja sama (KKS) yang ingin diadopsi kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) dalam rencana pengembangan lapangan.
Selanjutnya, DMO price ditetapkan sebesar 100% ICP, tidak ada kewajiban pengembalian sebagian WK selama 3 tahun pertama, serta tidak ada cost ceiling untuk cost recovery.
“Kontraktor fokus pada keekonomian proyek, pemerintah berkomitmen untuk mendengar proposal-proposal yang disampaikan kontraktor untuk tambahan insentif,” kata Dadan.
Adapun, kelima WK yang ditawarkan pada putaran pertama lelang WK migas tahun ini, yakni dua lelang reguler untuk Pesut Mahakam dan Panai, serta tiga lelang penawaran langsung di antaranya Central Andaman, Amanah, dan Melati.