Bisnis.com, TANGERANG - PC Ketapang II Ltd, anak usaha raksasa minyak dan gas (migas) Malaysia, Petroliam Nasional Berhad atau Petronas meneken perpanjangan production sharing contract (PSC) atau kontrak bagi hasil untuk Wilayah Kerja (WK) Ketapang selama 20 tahun.
Penandatanganan PSC WK Ketapang ini dilakukan oleh Menteri ESDM Arifin Tasrif, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, Presiden Direktur Petronas Indonesia Yuzaini MD Yusof beserta jajarannya saat acara Indonesia Petroleum Association Conference and Exhibition (IPA Convex) 2024 di ICE BSD, Selasa (14/5/2024).
Plt Direktur Jenderal Migas Dadan Kusdiana mengatakan, selain perpanjangan kontrak untuk WK Ketapang, pihaknya juga melakukan penandatangan PSC terkait WK Bobara di Papua Barat.
“Pagi ini kita juga akan menyaksikan penandatanganan dua PSC lagi, yaitu pertama WK Bobara hasil lelang tahun 2023 dan kedua WK Ketapang perpanjangan PSC,” kata Dadan, Selasa (14/5/2024).
Adapun, WK Migas ini berada di daratan dan lepas Pantai Jawa Timur dengan luas 3.121,4 km2, minimum komitmen pasti studi geologi dan geofisika (G&G), serta akuisisi dan processing seismic 3D 300 km2.
Sebelumnya, PC Ketapang II Ltd telah mengamankan kepastian perpanjangan kontrak bagi hasil selama 20 tahun untuk Wilayah kerja Ketapang, yang terletak di Laut Jawa.
Baca Juga
Adapun, kontrak bagi hasil yang bakal berakhir di 2028 itu telah diberikan kepada Petronas pada 22 Desember 2023 lalu oleh Kementerian ESDM.
Executive Vice President and Chief Executive Officer of Upstream Petronas Datuk Adif Zulkifli mengatakan, pihaknya menilai positif perpanjangan kontrak bagi hasil yang telah diberikan untuk WK Ketapang tersebut.
“Di mana akan memberikan kesempatan bagi Petronas untuk meningkatkan portofolio kami yang kuat di Indonesia, lewat proyek strategis yang telah kami rencanakan untuk WK Ketapang,” kata Zulkifli lewat keterangan resmi, Kamis (4/1/2024).