Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Beri Sinyal Bansos Beras 10 Kg Berlanjut Hingga Desember

Presiden Jokowi menyatakan penyaluran Bansos Beras 10 kg kemungkinan berlanjut hingga Desember 2024. Berikut ini alasannya.
Presiden Jokowi menyerahkan bantuan pangan atau bansos cadangan beras pemerintah (CBP) kepada masyarakat penerima manfaat di Gudang Bulog Meger, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah, pada Rabu (31/1/2024).
Presiden Jokowi menyerahkan bantuan pangan atau bansos cadangan beras pemerintah (CBP) kepada masyarakat penerima manfaat di Gudang Bulog Meger, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah, pada Rabu (31/1/2024).

Bisnis.com, KENDARI — Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan bahwa pemerintah akan memperpanjang pemberian bantuan pangan berupa beras 10 kilogram (kg) hingga Juni 2024.

Bahkan, orang nomor satu di Indonesia itu menekankan bahwa pemberian bansos beras 10 kg akan diperpanjang hingga akhir tahun ini apabila anggaran mencukupi.

Hal ini disampaikannya usai mengunjungi Kompleks Pergudangan Bulog Laende di Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara pada Senin (13/5/2024).

"Jadi yang 10 kilogram ini akan diteruskan sampai Juni, dan akan kita lihat kalau nanti APBN itu ada ruang anggarannya akan diteruskan sampai Desember. Kita berdoa bersama-sama ya supaya bisa terus sampai Desember," ujar Jokowi.

Lebih lanjut, Kepala Negara pun menyampaikan bahwa alasan pemerintah masih memberikan bantuan pangan berupa beras 10 kilogram ke Keluarga Penerima Manfaat (KPM) hingga Desember 2024 karena kenaikan harga pangan secara internasional.

Menurutnya harga pangan internasional tengah mengalami kenaikan. Namun dia menyoroti bahwa lonjakan yang terjadi di Indonesia masih lebih rendah dibandingkan dari negara lain.

"Kita ini termasuk rendah [naik harga beras] ada yang naik tinggi sekali. Ini patut kita syukuri bahwa kita naiknya tidak drastis, ada yang 50% ada yang dua kalinya, jadi di Indonesia beras masih bisa kita kendalikan," pungkas Jokowi.

Di sisi lain, Jokowi mengakui bahwa menjaga harga beras di Indonesia adalah tugas yang tidak mudah, mengingat harus mempertimbangkan kesejahteraan petani dan keterjangkauan bagi konsumen.

“Kalau tinggi, masyarakat pasti gini [mengeluh], tetapi petani pasti senang karena harganya naik tinggi,” ucapnya.

Kepala Negara menambahkan bahwa pemerintah terkadang harus berada di posisi sulit untuk menjaga keseimbangan antara kepuasan masyarakat dan kesejahteraan petani. Oleh karena itu, distribusi beras 10 kilogram ini diharapkan bisa meringankan beban masyarakat yang terkena dampak kenaikan harga.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akbar Evandio
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper