Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonom Sebut Cadangan Devisa Berpotensi Naik Lagi ke US$140 Miliar Akhir Tahun, Ini Pendorongnya

Cadangan devisa hingga April 2024 juga berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
Ilustrasi cadangan devisa Indonesia dalam mata uang dolar AS. JIBI/Bisnis/Abdurachman
Ilustrasi cadangan devisa Indonesia dalam mata uang dolar AS. JIBI/Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Cadangan devisa Indonesia dinilai berpotensi kembali meningkat menjelang akhir tahun ke kisaran US$140 miliar hingga US$142 miliar.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menyampaikan bahwa peluang kenaikan cadangan devisa tersebut seiring dengan risiko global yang diperkirakan mereda pada semester kedua 2024.

Josua memperkirakan, bank sentral Amerika Serikat (AS), the Fed, akan akan melakukan satu kali pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin.

Perkiraan ini lebih rendah dari sebelumnya, di mana the Fed diperkirakan akan menurunkan suku bunga sebanyak tiga kali dengan total 75 basis poin.

“Oleh karena itu, kami mengantisipasi sedikit peningkatan cadangan devisa menjelang akhir tahun 2024,” katanya, dikutip Jumat (10/5/2024).

Josua memperkirakan cadangan devisa pada akhir 2024 akan mencapai kisaran US$140 miliar hingga US$142 miliar, lebih rendah dari posisi pada akhir 2023 lalu sebesar US$146,4 miliar.

Sementara itu, Josua memperkirakan nilai tukar rupiah akan berkisar antara Rp15.800-Rp16.200 per dolar AS pada akhir 2024, terdepresiasi dari Rp15.397 per dolar AS pada akhir 2023.

Sebagaimana diketahui, Bank Indonesia (BI) mencatat posisi cadangan devisa pada April 2024 adalah sebesar US$136,2 miliar, turun signifikan dari bulan sebelumnya US$140,4 miliar.

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menegaskan bahwa posisi cadangan devisa pada April 2024 masih memadai dan tetap tinggi.

Dia juga memastikan cadangan devisa akan mengalami peningkatan ke depan, seiring dengan kembali masuknya aliran modal asing ke dalam negeri dan nilai tukar rupiah yang diperkirakan stabil.

Posisi cadangan devisa tersebutkata Perry masih setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah.

Selain itu, cadangan devisa hingga April 2024 juga berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. 

“Kami perkirakan inflow dan stabilitas nilai tukar akan meningkatkan cadangan devisa ke depan. Kami akan memastikan cadangan devisa akan naik,” kata Perry.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper