Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Geger Kenaikan Harga Pangan Jelang Akhir Periode Jokowi

Mahalnya harga pangan masih menjadi persoalan yang belum berhasil diatasi Presiden Jokowi menjelang lengser pada Oktober 2024.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) / Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo (Jokowi) / Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden

Bisnis.com, JAKARTA - Mahalnya harga pangan masih menjadi persoalan yang belum berhasil diatasi Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelang berakhirnya masa pemerintahannya pada Oktober 2024. Hal ini menjadi petanyaan besar, karena Indonesia merupakan negara agraris.

Sepanjang 2024, pemerintah diketahui telah mengerek harga eceran tertinggi (HET) maupun harga acuan untuk sejumlah komoditas pangan seperti beras dan gula. Langkah tersebut diambil sebagai respons terhadap kelangkaan beberapa stok bahan pokok akibat harga yang meroket.

Tingginya harga beli bahan pokok dan penting seperti beras, gula, dan minyak goreng membuat peritel enggan untuk memasok barang ke gerai-gerainya. Imbasnya, stok beras dan gula sempat langka menjelang Lebaran 2024.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy N. Mandey menyampaikan, peritel tidak mungkin menjual bahan pokok sesuai HET lantaran pihaknya tidak mungkin membeli mahal dan menjual rugi.

Untuk itu, peritel meminta pemerintah merelaksasi HET untuk merelaksasi beberapa komoditi bahan pokok dan penting agar peritel dapat membeli produk tersebut dengan harga yang wajar.

“...sehingga peritel dapat terus membeli, menyediakan, dan menjual kebutuhan pokok dan penting masyarakat untuk menghindari kekosongan dan kelangkaan bahan pokok pada gerai ritel dan modern,” ujar Roy dalam keterangan resminya, Jumat (9/2/2024).

Harga Beras Naik

Merespons keluhan tersebut, Badan Pangan Nasional (Bapanas) kemudian menerbitkan Peraturan Bapanas No.7/2023. Melalui beleid ini, pemerintah menaikkan HET beras premium sebesar Rp1.000 per kilogram berdasarkan zonasi, mulai 10-23 Maret 2024.

Untuk wilayah Jawa misalnya, diberlakukan relaksasi HET beras premium sebesar Rp14.900 per kilogram dari sebelumnya Rp13.900 per kilogram.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menyebut, kebijakan tersebut dilakukan untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga beras premium di tingkat konsumen.

“Relaksasi HET beras premium ini berlaku sementara selama 2 minggu, mulai besok (10/3/2024) sampai 23 Maret 2024,” kata Arief, Sabtu (9/3/2024).

Pemerintah kemudian kembali memperpanjang relaksasi HET beras premium hingga 31 Mei 2024. Bahkan, sempat mencuat wacana bahwa relaksasi HET beras ini berpotensi permanen.

Tak berselang lama, pemerintah turut mengerek HET beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) atau beras Bulog per 1 Mei 2024. Perubahan harga tersebut mengacu pada Surat Bapanas tentang Penugasan SPHP Beras Tahun 2024.

Adapun, HET beras Bulog naik di kisaran Rp1.600 per kilogram hingga Rp1.700 per kilogram sesuai wilayah. Misalnya untuk wilayah untuk wilayah Jawa, Lampung, Sumatra Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi, HET kini dipatok sebesar Rp12.500 per kilogram dari sebelumnya Rp10.900 per kilogram.

Harga Gula

Tidak hanya harga beras yang melambung di akhir periode pemerintahan Jokowi. harga gula di tingkat konsumen juga turut mengalami kenaikan.

Pada April 2024, pemerintah melakukan penyesuaian harga acuan gula di tingkat konsumen demi memperlancar pasokan dan stok di ritel. Penyesuaian berlaku sejak 5 April hingga 31 Mei 2024.

Melalui Surat Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan No.296/TU/01/02/B/043/2024, harga acuan gula naik menjadi Rp17.500 per kilogram.

Untuk wilayah Maluku, Papua, dan wilayah tertinggal, terluar, terpencil, dan perbatasan (3TP), harga gula dipatok Rp18.500 per kilogram.

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ni Luh Anggela
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper