Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tenang! Suku Bunga KPR Subsidi Tetap 5%, Meski BI Rate Naik

Suku bunga KPR subsidi melalui program FLPP dipastikan tetap 5%, meskipun BI Rate naik jadi 6,25%.
Foto aerial salah satu perumahan subsidi di Ciampea, Bogor, Jawa Barat, Senin (6/1/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha
Foto aerial salah satu perumahan subsidi di Ciampea, Bogor, Jawa Barat, Senin (6/1/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, GUNUNG KIDUL – Suku bunga kredit perumahan rakyat (KPR) bersubsidi oleh pemerintah melalui skema fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) dipastikan tidak naik, meski Bank Indonesia (BI) baru-baru ini menaikkan suku bunga acuan atau BI Rate menjadi 6,25%.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Keuangan & Operasional PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) Persero Bonai Subiakto dalam acara Press Tour Kementerian Keuangan di Gunung Kidul, Yogyakarta, Rabu (1/4/2024).

Direktur Keuangan & Operasional PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF, Bonai Subiakto, menyampaikan bahwa suku bunga KPR skema FLPP yang ditujukan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) tetap sebesar 5% sesuai dengan ketetapan oleh pemerintah.

“Untuk suku bunga tetap di 5% untuk KPR subsidi, jadi meski ada kenaikan suku bunga, tetap KPR subsidi FLPP 5%,” katanya.

Bonai juga memastikan bahwa kenaikan suku bunga acuan tidak akan berdampak pada kinerja perseroan dikarenakan SMF adalah lembaga pembiayaan sekunder. 

“Biasanya impact [suku bunga naik] tidak langsung, berdasarkan historis, ini akan dialami oleh teman-teman di lembaga pembiayaan primer, setelah waktu tertentu baru akan dampak ke pembiayaan sekunder,” jelasnya.

Pada kesempatan tersebut, Bonai menyampaikan bahwa total akumulasi aliran dana SMF dari pasar modal ke pasar pembiayaan primer perumahan telah mencapai Rp103,75 triliun sejak 2006 hingga 2023.

Dia merincikan, jumlah tersebut terdiri dari akumulasi penyaluran pinjaman dan pembelian KPR sebesar Rp89,54 triliun, serta akumulasi transaksi sekuritisasi sebesar Rp14,21 triliun.

Sementara itu, pembiayaan secara akumulasi telah disalurkan kepada sebanyak 2,02 juta debitur, 57,9% diantaranya berupa pinjaman, 29,39% KPR FLPP, 12,6% sekuritisasi, dan 0,06% pembelian KPR.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper