Tak hanya HET beras premium, pemerintah juga berencana untuk mengerek harga beras medium. Arief menyebut, pemerintah akan mematok HET beras medium di kisaran Rp12.000 hingga Rp12.500 per kilogram, sesuai dengan zona wilayah.
Sebagai informasi, HET beras premium naik sebesar Rp1.000 untuk tiap wilayah sejak 10 Maret 2024. Di wilayah Jawa, Lampung, dan Sumatra Selatan misalnya, HET yang semula Rp13.900 per kilogram kini dipatok menjadi Rp14.900 per kilogram.
Di sisi lain, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati sempat optimistis laju inflasi Indonesia bisa mulai melandai saat Konferensi Pers APBN Kita edisi April, Jumat (26/4/2024).
Dia beralasan hal tersebut seiring dengan penurunan harga beras pada kuartal II/2024 karena sentra-sentra produksi telah memasuki musim panen. Kendati demikian, inflasi pangan memang sempat meningkat.
Apalagi, beras menjadi komoditas pengan utama yang berkontribusi terhadap inflasi, khususnya kategori volatile food (VF). Realisasi inflasi VF mencapai 10,33% (year-on-year/yoy) pada Maret 2024, atau meningkat dari Februari 2024 di angka 8,47%.
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menargetkan inflasi umum dalam asumsi ekonomi makro pada tahun ini mencapai 2,8% (yoy). Alhasil, realisasi inflasi Maret telah meleset dari target Sri Mulyani.
Baca Juga
“Inflasi tetap terkendali baik, headline inflation kita adalah di 3,05% per Maret, nanti mengalami penurunan, harga beras sudah mulai menunjukkan tren penurunan,” katanya.
Dia memaparkan rata-rata harga beras premium menunjukkan tren penurunan sejak mencapai puncaknya pada Februari 2024 hingga Rp15.415 per kilogram (kg). Per 24 April 2024, harga beras tersebut telah turun ke level Rp14.765/kg.
Sementara itu, berdasarkan data Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), Selasa (1/5/2024) pukul 07.35 WIB, harga beras premium naik 3,56% menjadi Rp16.290 per kilogram (kg) dibandingkan hari sebelumnya.
Begitu juga dengan harga beras medium yang melonjak sebesar 0,89% menjadi Rp13.670 per kg. Harga beras medium hari ini masih di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah yakni Rp10.900-Rp11.800 per kg.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Indef Esther Sri Astuti yang menyebut relaksasi HET akan membuat harga di tingkat konsumen akhir makin tinggi.
“Dengan naiknya HET akan mendorong kenaikan harga beras sampai di konsumen,” kata Esther, Kamis (21/3/2024).
Menurutnya, kenaikan harga beras sudah terjadi jauh sebelum pemerintah melakukan relaksasi HET lantaran hukum ekonomi berlaku. Ketika pasokan beras terbatas dan permintaan naik, akan mendorong kenaikan harga beras.
Esther menilai pemerintah perlu menambah pasokan beras di dalam negeri. Namun, apabila produksi dalam negeri rendah, maka jalan satu-satunya adalah dengan menambah impor.