Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menhub Sebut Bakauheni Lebih Baik dari Merak, Ini Alasannya!

Menhub Budi menilai situasi pergerakan arus balik mudik Lebaran 2024 di Pelabuhan Bakauheni relatif landai hari ini, Minggu (14/4/2024).
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat menggelar open house, Rabu (10/4/2024)./ BISNIS - Lorenzo A. Mahardhika
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat menggelar open house, Rabu (10/4/2024)./ BISNIS - Lorenzo A. Mahardhika

Bisnis.com, JAKARTA- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menilai sistem penyeberangan selama arus mudik dan arus balik Lebaran 2024 di Pelabuhan Bakauheni lebih baik dibandingkan Pelabuhan Merak. 

Dirinya menuturkan, salah satu hal yang mendorong maksimalnya layanan ini, lantaran adanya penerapan tiga kategori delaying system dari pihak Kepolisian Daerah Lampung yang ditandai dengan tiga warna, yakni hijau, kuning dan merah.

“Dari Lampung ini relatif lebih terfasilitasi. Ada jalan tol, rest area. Bahkan, Kapolda sudah membuat rencana line green, yellow, red. [Jadi] secara tidak langsung memberi jawaban perencanaan mudik ini lebih bagus dari di Merak. Apalagi dengan adanya dua hari WFH,” ujarnya berdasarkan keterangannya, Minggu (14/4/2024)

Terkait sistem tiba, bongkar, berangkat (TBB) Budi menilai penerapannya sudah baik. Ini, terbukti di mana hingga saat ini masih indikator terus berada di zona hijau. 

“Padahal kita baru menerapkan TBB 3 saja," katanya.

Sehingga, apabila ke depan terjadi antrean kemungkinan pihaknya akan menambah TBB dari yang semula tiga menjadi lima.

Sebelumnya, Budi menilai situasi pergerakan arus balik mudik Lebaran 2024 di Pelabuhan Bakauheni relatif landai hari ini, Minggu (14/4/2024). 

Menurutnya, para pemudik kini memiliki rentang waktu bepergian yang panjang, seiring adanya relaksasi berupa kebijakan penghapusan masa berlaku tiket untuk 24 jam pertama yang diberlakukan selama 11-21 April 2024.

"Alhamdulillah dengan adanya relaksasi yang dilakukan kemarin, hari ini masih relatif landai. Jadi menurut ukuran daripada jumlah kapal yang harus dioperasikan, relatif masih landai," katanya dalam keterangannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arlina Laras
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper