Bisnis.com, JAKARTA – Pembangunan Stasiun KRL Baru Jatake di Provinsi Banten akan menghubungkan moda transportasi KRL dengan kawasan BSD City. Stasiun ini ditargetkan sudah dapat beroperasi pada pertengahan 2025.
Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, mengatakan pembangunan Stasiun Jatake merupakan kolaborasi antara PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI dan PT Sinar Mas Land melalui PT Bumi Serpong Damai.
Budi mengatakan, pihaknya mengapresiasi kolaborasi pembangunan stasiun KRL yang melibatkan pihak swasta. Dia menuturkan, pembangunan sejenis perlu ditingkatkan agar titik simpul transit oriented development (TOD) dapat terintegrasi dengan kereta api.
Dia menuturkan, pembangunan Stasiun Jatake merupakan bagian dari pengembangan konsep TOD sebagai fasilitas kota baru untuk mengurangi kepadatan transportasi di jalan raya melalui pemaksimalan penggunaan kendaraan umum.
Dengan berbasis TOD, pembangunan Stasiun Baru Jatake secara strategis akan menghubungkan moda transportasi KRL dengan kawasan BSD City.
"Saya berpesan, semoga bisa difasilitasi feeder-feeder pada kantong-kantong pemukiman di luar BSD karena masyarakat di luar BSD juga membutuhkan aksesibilitas. Sehingga, peralihan masyarakat dari menggunakan angkutan pribadi menjadi angkutan massal perkotaan dapat terwujud," kata Budi Karya dalam keterangan resminya, Minggu (31/3/2024).
Baca Juga
Sementara itu, Direktur PT Bumi Serpong Damai, Christopher Siswanto Adisaputro, mengatakan, keberadaan Stasiun Jatake dapat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat yang dalam jangka panjang dapat meningkatkan sustainabilitas khususnya di wilayah Tangerang Selatan.
Dia menuturkan, Stasiun Jatake dibangun di atas lahan seluas 2.435 m2. Pembangunan stasiun ini sudah dimulai sejak Januari 2024 dan direncanakan mulai beroperasi pada pertengahan 2025. Di area tersebut nantinya akan dibangun gedung stasiun kereta api dengan luas bangunan sekitar 3.000 m2 sebanyak 3 lantai.
Stasiun Jatake berada di KM 37+045 Rute Tanah Abang-Rangkas Bitung. Stasiun ini akan memiliki panjang peron 250 meter dan lebar masing-masing peron 6 meter.
Di dalam gedung stasiun, akan ada area untuk aktivitas penumpang, zona komersial, dan ruang kantor PT KAI. Sementara di bagian luar terdapat fasilitas gedung parkir untuk mobil, motor, dan sepeda. Stasiun ini diproyeksikan mampu melayani 20.000 penumpang setiap harinya.