Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Resmi Jadi PSN, BSD Gelontorkan Rp100 Miliar untuk Bangun Stasiun Jatake

PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) siap mengucurkan dana hingga Rp100 miliar untuk mendukung pembangunan Stasiun Jatake.
Tengara BSD City di kawasan Bumi Serpong Damai. BSD City merupakan salah satu proyek yang digarap oleh PT Bumi Serpong Damai Tbk./bsdcity.com
Tengara BSD City di kawasan Bumi Serpong Damai. BSD City merupakan salah satu proyek yang digarap oleh PT Bumi Serpong Damai Tbk./bsdcity.com

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten properti grup Sinar Mas yakni PT Bumi Serpong Damai Tbk. atau BSD (BSDE) siap mengucurkan dana hingga Rp100 miliar untuk mendukung pembangunan Stasiun Jatake yang berlokasi di Desa Jatake, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Banten.

Direktur BSDE, Syukur Lawigena menuturkan Stasiun Jatake yang terdiri dari 3 lantai ini ditargetkan rampung tahun depan. Di mana, lantai 1 merupakan area aktivitas penumpang kereta, lantai 2 zona komersial dan lantai 3 akan dijadikan sebagai Kantor PT KAI.

"Stasiun Jatake merupakan stasiun yang dibangun bersama PT KAI dan Sinar Mas Land melalui PT BSD. Di mana, pembangunan Stasiun Jatake telah dimulai sejak bulan Januari 2024 dan diperkirakan akan beroperasi mulai semester 2 tahun 2025," kata Syukur dalam Konferensi pers di Stasiun Jatake, dikutip Minggu (31/3/2024).

Stasiun Jatake akan dibangun di lahan seluas 2.453 meter persegi dengan fasilitas stasiun seluas 4.000 meter persegi.

Adapun, area aktivitas penumpang dibangun sepanjang 250 meter dengan lebar masing-masing peron 6 meter. Kemudian, di sisi luar bangunan terdapat fasilitas gedung parkir untuk mobil dan sepeda motor.

Nantinya, Stasiun Jatake akan menjadi titik ke-empat yang beroperasi di Kawasan BSD setelah Stasiun Rawa Buntu, Stasiun Serpong, dan Stasiun Cisauk.

Apabila telah beroperasi, Stasiun Jatake ditargetkan dapat menampung hingga 20.000 penumpang per hari.

"Ini sangat dibutuhkan mengingat laju pertumbuhan dan mobilitas penduduk di BSD City maupun di Kabupaten Tangerang tergolong tinggi hingga membutuhkan akses transportasi yang memadai," ujarnya.

Sejalan dengan hal itu, Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, menyampaikan pentingnya peran serta pihak swasta dalam pembangunan infrastruktur transportasi. 

Dia menyebut, kolaborasi swasta membangun Stasiun Jatake ini menjadi salah satu bentuk creative financing yang diupayakan pemerintah untuk mendorong pembangunan infrastruktur di Indonesia.

"Proyek seperti ini biasanya kita sebut creative financing dimana fungsi prasarana transportasi dikerjasamakan dengan swasta. Kita butuh lebih banyak lagi pembangunan seperti ini sehingga titik-titik simpul TOD dapat terintegrasi dengan kereta api," ujar Menhub.

Dengan berbasis TOD, pembangunan Stasiun Baru Jatake secara strategis akan menghubungkan moda transportasi KRL dengan kawasan BSD City.

Pada kesempatan yang sama itu, Budi Karya juga sempat merayu direksi Sinar Mas Land untuk dapat menyediakan fasilitas feeder yang mampu menjamah pemukiman di luar kawasan BSD. Hal itu dilakukan agar masyarakat sekitar juga turut merasakan peningkatan aksesibilitas.

"Saya berpesan, semoga bisa difasilitasi feeder-feeder pada kantong-kantong pemukiman di luar BSD karena masyarakat di luar BSD juga membutuhkan aksesibilitas. Sehingga, peralihan masyarakat dari menggunakan angkutan pribadi menjadi angkutan massal perkotaan dapat terwujud," pungkas Budi Karya. 

Untuk diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyetujui pengembangan kawasan BSD sebagai proyek strategi nasional (PSN) yang baru. BSD masuk ke dalam daftar 14 PSN baru yang disetujui Jokowi dalam rapat terbatas pada 18 Maret 2024.

Juru Bicara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Haryo Limanseto, menjelaskan alasan pemerintah menetapkan pengembangan kawasan BSD sebagai PSN ialah ditujukan untuk kemajuan sektor Pendidikan – Biomedical – Digital yang didukung oleh Kementerian Kesehatan.

"Total investasi PSN BSD sebesar Rp18,54 triliun, diproyeksi akan menyerap 10.065 tenaga kerja, menghemat devisa sebesar Rp10,1 triliun, dan memperoleh devisa sebesar Rp5,6 triliun," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper