Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah kian agresif mempercepat pembaruan kontrak tambang PT Freeport Indonesia (PTFI), yang sejatinya akan berakhir pada 2041. Sesuai dengan aturan yang berlaku, perpanjangan izin usaha pertambangan khusus (IUPK) perusaahaan asal Amerika Serikat itu juga sesungguhnya baru dapat diproses paling cepat pada 2036.
Namun, dalam beberapa waktu belakangan pemerintah begitu getol mengakomodasi percepatan perpanjangan izin tambang Freeport, salah satunya dengan mengebut revisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 96 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batu Bara.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahkan mengatakan bahwa pemerintah bakal fokus menyelesaikan negosiasi perpanjangan kontrak Freeport terlebih dulu, ketimbang mengurus perpanjangan relaksasi izin ekspor konsentrat tembaga yang akan berakhir pada Mei 2024.
Ulasan tentang langkah pemerintah yang mengakomodasi percepatan perpanjangan izin tambang Freeport dengan dalih menguasai saham mayoritas perusaahaan tambang itu, menjadi salah satu pilihan Bisnisindonesia.id, selain beragam kabar ekonomi dan bisnis yang dikemas secara mendalam dan analitik, tersaji dari meja redaksi Bisnisindonesia.id.
Berikut intisari dari top 5 News Bisnisindonesia.id yang menjadi pilihan editor, Jumat (29/3/2024):
Fakta dan Profil Harvey Moeis, Pengusaha Batu Bara Tersangka Kasus Korupsi Timah
Sosok Harvey Moeis kerap menjadi sorotan publik, terutama setelah menikah dengan aktris Sandra Dewi pada 8 November 2016.
Mengucap janji suci di Gereja Katedral, Jakarta, dengan dihadiri Gubernur DKI Jakarta saat itu, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, label pasangan ideal kemudian melekat pada nama Harvey dan Sandra.
Bahkan tak sedikit publik yang menyebut kalau kehidupan rumah tangga pasangan ini layaknya kisah-kisah percintaan di drama Korea yang menceritakan kehidupan romantis CEO kaya raya yang tampan dengan kekasihnya yang cantik.
Hingga akhirnya Harvey Moeis (HM) ditetapkan sebagai salah satu tersangka oleh Kejaksaan Agung (Kejagung), dalam kasus dugaan korupsi tata niaga komoditas timah di wilayah IUP PT Timah Tbk. (TINS) periode 2015–2022, potret rumah tangga Harvey dan Sandra yang selama ini harmonis kembali diungkit.
Kejar Tayang Perpanjangan Kontrak Tambang Freeport
Berdasarkan Pasal 109 PP Nomor 96 Tahun 2021, permohonan perpanjangan jangka waktu kegiatan operasi produksi untuk pertambangan mineral logam atau batu bara diajukan kepada menteri paling cepat dalam jangka waktu 5 tahun atau paling lambat dalam jangka waktu 1 tahun sebelum berakhirnya jangka waktu kegiatan operasi produksi.
Bila merujuk pada aturan tersebut, maka IUPK Freeport yang berakhir pada 2041, seharusnya baru dapat diproses paling cepat pada 2036. Namun, dengan adanya revisi PP Nomor 96 Tahun 2021, nantinya akan memungkinkan Freeport untuk mengajukan perpanjangan IUPK lebih cepat tanpa harus menunggu sampai 2036.
Kontrak Freeport rencananya akan diperpanjang hingga 20 tahun. Sebagai kompensasinya, pemerintah meminta penambahan kepemilikan saham di Freeport menjadi 61% dari sebelumnya 51%.
Presiden Jokowi menekankan bahwa dengan penambahan kepemilikan saham di Freeport, Indonesia akan menjadi pemegang saham mayoritas Freeport Indonesia dengan kepemilikan 61% saham. Dengan demikian, Freeport dipastikan bukan milik AS lagi.
Satelit Milik Elon Musk Bakal Ikut Kawal Mudik Lebaran 2024
Elon Musk melalui jaringan 4G dari satelit Starlink akan ikut hadir di Indonesia untuk mengawal mudik Lebaran 2024.
Musk menggandeng Telkomsel yang akan bekerja sama dengan satelit LEO untuk menyediakan jaringan 4G di 14 kapal laut milik PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni.
VP Global Network Operation Telkomsel Galumbang Pasaribu mengatakan kolaborasi tersebut merupakan use case pertama penggunaan Starlink di Telkomsel.
Sebelumnya, salah satu anak usaha dari induk usaha Telkomsel, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), yakni Telkomsat sudah menjalin kerja sama B2B dengan Starlink sejak 2021.
Menangkap Peluang Bisnis ‘Gudang Karbon’ CCS di Indonesia
Fasilitas pemanfaatan dan penyimpanan karbon atau carbon capture storage/carbon capture utilization and storage (CCS/CCUS) memberi peluang bisnis baru di Indonesia.
Dengan potensi besar kapasitas penyimpanan karbon dioksida (CO2) di dalam negeri yang mencapai hampir 600 giga ton (GT), menjadi modal kuat bagi Indonesia untuk mendatangkan cuan di tengah tren penurunan emisi karbon.
Terlebih, penyelenggaraan kegiatan penangkapan dan penyimpanan karbon tersebut ke depannya juga berpeluang dilakukan di luar wilayah kerja minyak dan gas bumi (migas). Sebelumnya, kegiatan CCS/CCUS hanya terbatas di wilayah kerja migas dan hanya dapat dilakukan oleh kontraktor migas.
Sejauh ini, terdapat sejumlah perusahaan migas global, mulai dari BP, Chevron, hingga Equinor yang sudah menunjukkan ketertarikannya untuk ikut terlibat dalam bisnis ‘gudang’ karbon di Indonesia. Selain itu, juga ada Sunda Asri yang dinilai sudah siap menerapkan CCS di Tanah Air.
Mendulang Devisa Cangkang Kerang
Pertama kalinya, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dari Tanjungpinang, CV Rezeki Lautan Kepri, mengekspor produk unggulannya, yaitu 13 ton cangkang keong lola (Rochia Nilotica) ke Cat Lai, Vietnam, pada Kamis (21/3/2024).
Berangkat melalui Pelabuhan Sri Bayintan Kijang, komoditas ekspor tersebut bernilai devisa US$11.700 atau sekitar Rp182,45 juta. Cangkang keong itu rencananya diproses sebagai bahan dasar pembuatan kancing pakaian.
Kepala Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi Bea Cukai Tanjungpinang, Faisal Rusydi mengatakan keberhasilan ekspor CV Rezeki Lautan Kepri menjadi penanda potensi besar yang dimiliki oleh para pelaku UMKM di Pulau Bintan dalam menembus pasar global.
“Kami berharap semakin banyak UMKM berpotensi ekspor dari Provinsi Kepulauan Riau yang terdorong memperluas pasar hingga kancah internasional mengikuti jejak UMKM lainnya,” katanya pada acara pelepasan ekspor perdana itu.
Untuk mendukung terwujudnya hal tersebut, Bea Cukai Tanjungpinang berkomitmen mendukung para pelaku UMKM melalui program Klinik Ekspor. Selain itu, akselerasi pelayanan ekspor kepada setiap UMKM pun akan terus dilakukan.
Ekspor cangkang kerang tidak hanya dilakukan dari Tanjungpinang saja. Beberapa daerah di Indonesia sebelumnya juga terekam mengapalkan cangkang kerang, seperti Nusa Tenggara Barat (NTB), Jawa Tengah, dan Banten.