Bisnis.com, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menaikkan dana bantuan untuk Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) kepada para pekebun menjadi sebesar Rp60 triliun mulai Mei 2024.
"[Kenaikan] dana PSR itu akan dimulai di bulan Mei 2024, kemudian akan ada revisi dari Permentan [Peraturan Menteri Pertanian] terkait," katanya usai Rapat Koordinasi Nasional Pelaksanaan Instruksi Presiden No. 6/2019 tentang Rencana Aksi Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan 2019-2024, Kamis (28/3/2024).
Airlangga menjelaskan, dana PSR yang disalurkan untuk para pekebun sebelumnya adalah sebesar Rp30 juta per hektare. Kenaikan menjadi Rp60 juta per hektare diharapkan agar para pekebun nantinya dapat merawat tanamannya sampai menghasilkan.
Untuk diketahui, dalam program PSR, pekebun sawit rakyat bisa mendapatkan dana bantuan tersebut dengan maksimal luasan kebun 4 hektare pada tahun pertama.
Sementara untuk tahun kedua dan selanjutnya, pekebun dapat memanfaatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan batas maksimal pagu Rp500 juta rupiah dengan bunga 6% per tahun.
"Kita berharap dengan kenaikan biaya menjadi Rp60 juta nanti tidak hanya di tahun pertama, tapi tahun kedua dan ketiga bisa dibiayai untuk penghidupan para pekebun," jelas Airlangga.
Dia mengatakan Rencana Aksi Nasional Perkebunan Kelapa Sawit akan kembali dilanjutkan untuk periode 2024 hingga 2029. Rencana aksi nasional ini sebelumnya mengacu pada Instruksi Presiden No. 6/2019 untuk periode 2019 hingga 2024.
Lebih lanjut, pemerintah mencatat realisasi dari program PSR baru mencapai sekitar 50.000 hektare atau jauh dari target sebesar 180.000 hektare per tahun.
"Rata-rata kita baru mencapai sekitar 50 ribu Ha per tahun dan ini kurang dari 30% dari target yg waktu itu dicanangkan bapak presiden 180 ribu Ha per tahun," kata Airlangga.
Selain itu, pemerintah mencatat telah menyalurkan dana bantuan PSR melalui Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDKS) sebesar Rp9,2 triliun dengan luas lahan 331.007 hektare.