Bisnis.com, JAKARTA — Grand Sahid Jaya, hotel legend di Jakarta ini berjanji bakal memberikan tampilan yang lebih kekinian saat usianya kini yang mencapai 50 tahun atau sudah genap berusia setengah abad.
President Director of Sahid Hotels & Resorts Hariyadi Sukamdani mengatakan selama 50 tahun berjalan, perusahaan tengah melakukan sejumlah renovasi pada Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta untuk bisa tampil dengan model yang lebih kekinian atau modern.
“Hotel Sahid Jaya saat ini sedang melakukan renovasi terus menerus, nanti bapak ibu akan melihat tampilan dari hotel ini akan lebih muda setelah 50 tahun,” katanya dalam acara ulang tahun di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta, Sabtu (23/3/2024).
Selain itu, dia mengatakan, Sahid Jaya Jakarta turut menawarkan co-working space bagi masyarakat yang ingin mencari ruangan kantor di tengah Jakarta.
Dia mengatakan terdapat sekitar 28 co-working space dengan luasan sekitar 600 meter persegi setiap unitnya di Sahid Jaya Jakarta.
“Yang lebih besar lagi ada di Sahid Sudirman Centre per lantai luasnya 3.000 meter persegi,” tuturnya.
Baca Juga
Hariyadi juga mengenang berdirinya salah satu hotel tertua di Indonesia itu sebagai bagian dari penyambutan acara konferensi pariwisata tingkat pasifik atau The Pacific Asia Travel Association (PATA).
“Pada 1974 itu, hotel ini didirikan dalam rangka menyambut acara pertemuan pariwisata pasifik yaitu PATA, dan alhamdullilah selama 50 tahun cukup banyak hal-hal yang menjadi kenangan,” ujarnya.
Saat itu, 24 Maret 1974 hotel diresmikan Presiden RI ke-2 Soeharto. Setelahnya, kata Hariyadi, sejumlah capaian penting telah diraih Sahid Jaya setelah 50 tahun beroperasi sampai saat ini.
Adapun, dalam perayaan ulang tahun ke-50 tahun Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta, manajemen menggelar acara buka bersama dengan mengajak anak-anak yatim dari 50 panti asuhan yang ada di Jakarta dan sekitaran Jakarta.
Buka bersama itu turut dihadiri oleh sejumlah sahabat-sahabat keluarga pendiri Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta, karyawan grup, serta pengurus - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI).
