Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Bidik Tingkat Inklusi Keuangan Indonesia 2024 Naik ke 90%

Tingkat inklusi keuangan Indonesia pada 2023 mencapai 88,7%, naik dari 85,1% pada tahun sebelumnya.
Ilustrasi inklusi keuangan/ Dok Freepik.
Ilustrasi inklusi keuangan/ Dok Freepik.

Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah dalam hal ini Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI) menargetkan tingkat inklusi keuangan nasional naik menjadi 90% pada tahun ini.

Deputi Gubernur Bank Indonesia Juda Agung optimistis target tersebut akan tercapai seiring dengan tren inklusi keuangan yang terus meningkat di masyarakat.

Tercatat, tingkat inklusi keuangan Indonesia pada 2023 mencapai 88,7%, naik dari 85,1% pada tahun sebelumnya.

"Sekarang sudah 88%, bentar lagi 90% targetnya tahun ini, Insyaallah tercapai," katanya usai Rapat Koordinasi DNKI, Jumat (22/3/2024).

Juda menyampaikan bahwa pesatnya digitalisasi dalam beberapa tahun terakhir turut mendorong kenaikan inklusi keuangan. Hal ini dikarenakan digitalisasi semakin mendorong kemudahan dan percepatan layanan di jasa keuangan.

"Sekarang dengan digitalisasi, orang yang dulunya sulit buka rekening bank kan sekarang mudah sekali, melalui online tidak perlu datang ke bank. Itu yang cepat dibanding dulu yang lambat," katanya.

Namun demikian, Juda mengakui untuk meningkatkan tingkat inklusi keuangan ke 100% memang tidak mudah, salah satunya karena masih ada masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan.

"Untuk jadi 100% kan tidak semua orang punya akun kan, orang dewasa kan nggak semua punya akun karena mungkin dia hidup di garis kemiskinan, masih buta huruf, dan lainnya," jelas dia.

Deputi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Ferry Irawan mengatakan bahwa pemerintah memang masih menghadapi sejumlah tantangan meski tingkat inklusi keuangan di dalam negeri meningkat.

Pertama, yaitu masih adanya gap atau kesenjangan antara tingkat kepemilikan akun dengan tingkat penggunaan akun.

Kedua, masih terdapat kesenjangan antara inklusi dan literasi di perkotataan dan pedesaan, serta ketiga, masih ada kesenjangan antara tingkat inklusi keuangan laki-laki dengan perempuan. 

"Kemudian dari tingkat kepemilikan dan pengguna layanan keuangan berdasarkan kelompok umur, kelompok umur 15 sampai dengan 23 tahun ini mungkin yang dari sisi kepemilikan masih relatif rendah," kata Ferry

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper