Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonom Usul Pemerintah Segera Revisi HET Beras Premium

Kenaikan HET beras premium berisiko menimbulkan dampak negatif, sehingga pemerintah perlu untuk melakukan revisi.
Pedagang menata beras di salah satu agen beras di Tangerang Selatan, Banten. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pedagang menata beras di salah satu agen beras di Tangerang Selatan, Banten. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Pengamat Pertanian dari Center of Reform on Economic (Core) mengusulkan pemerintah untuk meninjau kembali urgensi menaikkan harga eceran tertinggi (HET) untuk beras premium sementara hingga April 2024.

Alih-alih menaikkan HET untuk beras premium, Eliza melihat pemerintah perlu menaikkan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah di petani oleh Bulog, untuk menyesuaikan dengan biaya produksi terkini.

“Sebelum merevisi HET, semestinya revisi dulu harga pembelian gabah petani,” kata Eliza, Kamis (21/3/2024).

Menurutnya, tidak ada alasan bagi pemerintah untuk tidak mengerek naik HPP petani. Faktanya, kata dia, para petani menjual rugi ke Bulog.

Dia menuturkan besaran HPP gabah pemerintah berada di bawah biaya produksi. Tercatat HPP pemerintah per 2023 sebesar Rp5.000 per kilogram sedangkan biaya produksi di 2022 menurut data Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Tani Indonesia (AB2TI) sudah mencapai Rp5.600 per kilogram.

Jika pemerintah menaikkan HET beras premium tetapi tidak menaikkan HPP, dia khawatir Bulog akan gagal menyerap beras dalam negeri dan menempuh jalur impor untuk memenuhi kebutuhan nasional. Hal tersebut akan memperlebar jalan impor beras yang rente-nya menggiurkan.

“Jika harga beras dalam negeri makin mahal, gap antara beras impor dan Indonesia makin lebar, makin mengundang rent seeker nantinya,” ungkapnya.

Pemerintah sebelumnya resmi memperpanjang waktu relaksasi HET beras premium dari sebelumnya 10-23 Maret 2024 menjadi hingga 24 April 2024.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan, keputusan tersebut diambil untuk menjaga stok beras di pasar modern.

“Kemudian Bapanas juga sampaikan kepada Pak Presiden agar relaksasi harga beras premium yang sebelumnya Rp13.900 ke Rp14.900 kita minta izin dan disetujui untuk diperpanjang 1 bulan,” kata Arief kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (19/3/2024).

Pemberlakuan relaksasi HET beras premium ini diatur melalui surat Kepala Badan Pangan Nasional Nomor 102/TS.02.02/K/3/2024 tanggal 9 Maret 2024.

Adapun kebijakan relaksasi HET untuk beras premium ini menyasar pada delapan wilayah. Untuk wilayah jawa, Lampung, dan Sumatra Selatan, pemerinta menetapkan relaksasi HET beras premium menjadi Rp14.900 per kilogram atau naik Rp1.000 per kilogram dari HET sebelumnya di Rp13.900 per kilogram.

Untuk wilayah Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Bengkulu, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, dan Kepulauan Bangka Belitung, relaksasi HET beras premium diberlakukan Rp15.400 per kilogram. Sebelumnya, HET beras premium untuk wilayah ini ditetapkan Rp14.400 per kilogram.

Selanjutnya, wilayah Bali dan Nusa Tenggara, relaksasi HET beras premium di Rp15.400 per kilogram dari HET sebelumnya Rp14.400 per kilogram. Ini juga berlaku sama di wilayah Nusa Tenggara Timur dengan relaksasi HET beras premium Rp15.400 per kilogram dari HET sebelumnya Rp14.400 per kilogram.

Untuk wilayah Sulawesi, relaksasi HET beras premium menjadi Rp14.900 per kilogram dari HET sebelumnya Rp13.900 per kilogram. Untuk wilayah Kalimantan, relaksasi HET beras premium menjadi Rp15.400 per kilogram dari HET sebelumnya Rp14.400 per kilogram.

Kemudian, untuk wilayah Maluku, relaksasi HET beras premium menjadi Rp15.800 per kilogram daripada HET sebelumnya Rp14.800 per kilogram. Relaksasi HET beras premium untuk wilayah Papua juga persis sama dengan wilayah Maluku.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ni Luh Anggela
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper