Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) optimistis bahwa harga beras bakal turun pada April mendatang seiring dengan adanya panen raya yang dapat meningkatkan jumlah stok beras.
Meski demikian, dia mengakui bahwa beras medium tidak akan mengalami penurunan harga secara drastis atau instan, tetapi dia meyakini harga yang perlu dirogoh masyarakat untuk mendapatkan beras tidak akan semahal sebelumnya.
Hal tersebut disampaikan Jokowi saat meninjau Pasar Sebukit Rama, Kabupaten Mempawah, Rabu (20/3/2024).
"Yang medium memang belum bisa diturunkan secara drastis tapi secara umum sudah turun hanya belum, karena kan mulai panen raya banyak, dan kita harapkan dengan gabah kering panennya turun berasnya juga agak turun mungkin dalam bulan depan," kata Jokowi dikutip melalui Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (20/3/2024).
Kendati demikian, Jokowi memastikan bahwa pemerintah tetap berhati-hati agar harga gabah tidak turun drastis.
Bahkan, orang nomor satu di Indonesia itu pun menekankan bahwa level harga gabah harus dipertahankan supaya petani juga masih bisa merasa sejahtera dan diuntungkan.
Baca Juga
"Kita juga mengandalikan hati-hati supaya harga gabah kering tidak jatuh turun anjlok sehingga petani dirugikan, kita jaga kseimbangan antara harga pokok produksi di petani yg harus untung dan juga harga eceran yang juga baik untuk konsumen," ujarnya.
Dalam kesempatan itu Jokowi melihat harga sembako di pasar Sebukit Rama masih stabil.
"Menurut saya harga stabil saya lihat harga bawang putih Rp40.000, bawang merah Rp30.000, dan beras premium Rp17.000, harga baik," pungkas Jokowi.
Menurut data Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), Rabu (20/3/2024) pukul 09.58 WIB, harga beras medium turun 0,77% menjadi Rp14.210 per kilogram (kg) dibandingkan hari sebelumnya.
Sementara itu, harga beras premium stagnan dengan harga Rp16.540 per kg. Harga beras medium hari ini masih di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah yakni Rp10.900-Rp11.800 per kg.