Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengusulkan agar PT Hutama Karya (Persero) mendapat kucuran penyertaan modal negara (PMN) untuk periode 2024-2025.
Menteri BUMN Erick Thohir menyebut, Hutama Karya bakal menjadi perusahaan pelat merah yang dirumuskan mendapat injeksi PMN paling gemuk dengan total mencapai Rp15,46 triliun untuk tahun anggaran 2024 dan 2025.
"Yang terbesar itu dari Hutama Karya untuk mendukung pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra [JTTS]," jelas Erick dalam Rapat Kerja bersama Komisi VI DPR RI, dikutip Rabu (20/3/2024).
Perinciannya, pada tahun anggaran 2024, Hutama Karya diusulkan memperoleh penambahan PMN sebesar Rp1,6 triliun untuk mendukung penyelesaian proyek Jalan Tol Palembang-Betung.
Proyek Jalan Tol Kayu Agung - Palembang - Betung (Kapalbetung) merupakan garapan PT Waskita Karya (persero) Tbk. (WSKT) melalui PT Waskita Sriwijaya Tol. Namun, proyek tersebut dialihkan ke Hutama Karya seiring dengan WSKT yang saat ini tengah menyelesaikan proses restrukturisasi.
Kemudian, pada tahun anggaran 2025, Hutama Karya juga kembali diusulkan memperoleh suntikan penyertaan modal paling besar. Tak main-main, nilai PMN yang diminta Menteri BUMN untuk dialirkan ke Hutama Karya mencapai Rp13,86 triliun.
Baca Juga
Bahkan, alokasi usulan PMN yang bakal diterima Hutama Karya tersebut mencapai 31,34% dari total usulan PMN seluruh Kementerian BUMN, yakni sebesar Rp44,24 triliun pada 2025.
Erick menjelaskan, usulan alokasi PMN untuk Hutama Karya diperuntukkan guna melanjutkan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra fase 2 dan fase 3.
"Kami memberanikan diri untuk mengusulkan PMN tahun 2025 supaya tentu keberlanjutan dari program yang sedang kita dorong ini sudah bisa didata sejak tahun ini untuk tahun depan," pungkas Erick.