Bisnis.com, BATAM -- Pembatasan bensin bersubsidi terus diperluas pemerintah. Di Batam, pemerintah kota (Pemko) memberlakukan Fuel Card 5.0 sebagai alat pengendali konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite khusus untuk kendaraan roda empat.
Wali Kota Batam Muhammad Rudi mengatakan Fuel Card 5.0 digunakan untuk mengontrol penggunaan Pertalite di Batam. "Kalau sekarang pertalite, mungkin yang lainnya [LPG 3 Kg] akan mulai menyusul menggunakan sistem teknologi juga. Saya berharap ke depan mungkin terkait sampah dan parkir, kepala dinasnya juga membuat terobosan untuk mengambil distribusi dari masyarakat menggunakan teknologi," katanya Minggu (17/3/2024) di Batam.
Rudi menjelaskan bahwa Pulau Batam hanya memiliki luas 415 kilometer persegi, tidak termasuk Pulau Rempang dan Galang. Oleh sebab itu, Pemko Batam akan menerapkan digitalisasi untuk bisa mengelolannya dengan optimal.
"Saya kira ini momen masyarakat Kota Batam untuk mendukung menjadikan Batam sebagai smart city. Semua proses pembayaran menggunakan digital. Ini adalah terobosan yang harus kita dukung bersama," paparnya.
Fuel Card 5.0 ini termasuk dalam inovasi layanan transaksi pembayaran pengguna Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus (JBKB) penugasan Batam. Untuk merealisasikannya, Pemko Batam bekerja sama dengan PT KB Bank (BBKP), Bank Sumut, dan CIMB Niaga (BNGA).
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam, Gustian Riau mengatakan inovasi layanan pembayaran yang dilakukan menggunakan fuel card 5.0 sebagai alat pengendali dalam pembelian BBM jenis pertalite.
Baca Juga
"Ini sudah melewati tahap seleksi dan beauty contest dengan mengundang 16 Bank yang ada di Batam. Dari sejumlah bank tersebut, ada tiga bank yang terpilih sebagai mitra Pemko Batam, yang memenuhi kriteria dan menyatakan sanggup menjadi mitra Kota Batam," ujarnya.
Distribusi JBKB melalui kartu kendali fuel card 5.0 akan ditetapkan kepada 210 ribu kendaraan roda empat pengguna pertalite. Ia berharap program kartu ini berjalan dengan baik.