Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Donald Trump Gertak Meksiko Sekaligus China Soal Otomotif

Calon Presiden AS dari Partai Republik yakni Donald Trump mengancam para pabrikan otomotif asal China yang memproduksi mobilnya di Meksiko dan dikirim ke AS.
Donald Trump Gertak Meksiko Sekaligus China Soal Otomotif. Mantan Presiden AS Donald Trump dalam kampanye di Coralville, Iowa, Amerika Serikat pada Rabu (13/12/2023). Trump kembali maju dalam gelaran Pilpres 2024 AS, menghadapi petahana Joe Biden. - Bloomberg/Christian Monterrosa
Donald Trump Gertak Meksiko Sekaligus China Soal Otomotif. Mantan Presiden AS Donald Trump dalam kampanye di Coralville, Iowa, Amerika Serikat pada Rabu (13/12/2023). Trump kembali maju dalam gelaran Pilpres 2024 AS, menghadapi petahana Joe Biden. - Bloomberg/Christian Monterrosa

Bisnis.com, JAKARTA – Calon Presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik yakni Donald Trump mengancam para pabrikan otomotif asal China yang memproduksi mobilnya di Meksiko dan dikirim ke AS, akan dikenakan bea masuk 100%.

Seperti dilaporkan oleh Bloomberg, Minggu (17/3/2024), gertakan dari Trump tersebut disampaikannya saat berpidato di Dayton, Ohio, AS pada Sabtu (16/4/2024) waktu setempat. Bahkan, pidatonya tersebut ditujukan kepada Presiden China Xi Jinping.  

“Pabrik manufaktur mobil raksasa yang Anda [China] bangun di Meksiko saat ini dan Anda pikir Anda akan mendapatkannya dengan tidak mempekerjakan orang Amerika dan Anda akan menjual mobil itu kepada kami. Tidak,” kata Trump.

“Kami akan mengenakan tarif 100% pada setiap mobil yang datang.”

Sebelumnya, pada awal Maret, Trump mengancam akan mengenakan bea masuk 50% pada mobil buatan pabrikan China. Dia juga telah mengusulkan bea masuk sebesar 60% untuk semua barang asal China dan 10% untuk barang buatan negara mana pun di dunia.

Dia mengatakan dia tidak khawatir dengan tindakan pembalasan dari China atau negara lain.

“Kamu mengacaukan kami dan kami akan mengacaukanmu. Ini sangat sederhana, sangat adil,” katanya.

Dia pun mengatakan bahwa akan terjadi ‘pertumpahan darah’ jika dirinya tidak memenangkan pemilihan presiden AS tahun ini.

Menanggapi pernyataan Trump tersebut, tim kampanye Joe Biden menilai pernyataan ‘pertumpahan darah’ tersebut, merujuk pada serangan yang dilakukan oleh para perusuh di Capitol AS pada 6 Januari 2021, setelah Trump kalah dalam pemilu pertamanya.

“Inilah Donald Trump, seorang pecundang yang dikalahkan oleh lebih dari 7 juta suara dan bukannya menarik khalayak arus utama yang lebih luas, malah menggandakan ancaman kekerasan politiknya,” kata juru bicara kampanye James Singer.

Singer bahkan optimistis Trump akan kembali kalah dalam pemilu tahun ini. Sebab, masyarakat AS akan menolak pandangan ekstrim yang selama ini diusung oleh Trump.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper